TENGGARONG – Sebanyak 750 anggota Majelis Taklim Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu berkumpul dalam suasana hangat dan penuh semangat di Pendopo Odah Etam, Rabu (7/4), untuk bersilaturahmi langsung dengan Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah. Pertemuan akbar ini tak sekadar ajang temu kangen, tetapi juga menjadi wadah dukungan nyata terhadap program unggulan daerah: Gerakan Etam Mengaji.
Ketua panitia, Hj. Nani Trikorawati, menyampaikan bahwa momen ini telah lama dinanti oleh para pengurus dan anggota. “Kesempatan bersilaturahmi langsung dengan Bupati adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kami. Ini bukan hanya acara ceremonial, tapi menjadi penyemangat untuk terus bergerak bersama dalam kegiatan keagamaan,” ungkap Nani.
Acara ini diikuti oleh perwakilan dari 130 Majelis Taklim Tenggarong dan Loa Kulu, kelompok Shalawat Burdah, organisasi perempuan, serta tokoh masyarakat dan keagamaan seperti Ketua MDI M. Bisron, Ketua FKUB Kukar H. Harunnurasid, serta perwakilan dari Kemenag dan Kesra Setkab Kukar.
Dukungan Nyata dari Pemkab Kukar
Bupati Kukar, Edi Damansyah, hadir dengan membawa sejumlah bantuan konkret. Ia menyerahkan 12 set sound system, 75 mukena, 200 buku Yasin, serta mengadakan khitanan massal gratis bagi anak dan cucu anggota Majelis Taklim Tenggarong. Bantuan ini disambut antusias oleh para peserta, karena menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap kegiatan sosial-keagamaan masyarakat.
Edi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pengurus dan jamaah yang aktif mendukung Gerakan Etam Mengaji. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya sebatas hafalan Al-Qur’an, tetapi juga upaya membentuk generasi Qur’ani di tingkat akar rumput. “Target kita bukan sekadar 30 juz, tapi bagaimana anak-anak kampung bisa belajar Al-Qur’an dengan benar, kembali ke daerahnya, dan menjadi penggerak di masjid serta TPA,” tegasnya.
Ia bahkan mencontohkan keberhasilan salah satu santri dari Desa Sambera, Kecamatan Marangkayu, yang berhasil menghafal 30 juz. “Ini membuktikan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas wilayah,” tambahnya.
Majelis Taklim sebagai Garda Terdepan
Dalam arahannya, Edi juga menekankan pentingnya peran Majelis Taklim Tenggarong dalam memperkuat semangat mengaji di masyarakat. Ia mengajak para ibu-ibu untuk terus menghidupkan kegiatan keagamaan di lingkungan masing-masing, baik melalui pengajian rumah tangga maupun lembaga formal.
“Jika kita bisa membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an, itu akan menjadi bekal luar biasa bagi diri kita dan keluarga. Yang paling penting adalah tumbuhnya kesadaran pribadi untuk terus belajar, tidak peduli usia,” ucap Edi, menyemangati peserta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Visi Misi Kukar Idaman akan tetap berlanjut hingga 2030, bahkan setelah masa jabatannya berakhir. Program-program seperti bantuan Rp25 juta untuk majelis taklim, insentif guru ngaji, umroh gratis, serta apresiasi untuk imam masjid dan petugas sosial lainnya, akan terus dikawal dan ditingkatkan.
“Ini bentuk terima kasih kami kepada para guru ngaji, yang meskipun tak terlihat di panggung MTQ, mereka adalah pilar keberhasilan Kukar sebagai juara umum enam kali berturut-turut,” ungkapnya.
Komitmen untuk Kemaslahatan Umat
Acara ini ditutup dengan ajakan untuk menjaga semangat kebersamaan dan komitmen dalam menjalankan peran masing-masing demi kemaslahatan umat. “Mari kita rajut solidaritas, kita lanjutkan kiprah yang telah kita mulai dengan tulus dan ikhlas. Apa pun yang kita lakukan, niatkan untuk Allah, demi manfaat bagi sesama,” pungkas Edi.
Silaturahmi ini bukan hanya mempererat hubungan antaranggota, tetapi juga mempertegas bahwa Majelis Taklim Tenggarong merupakan kekuatan sosial yang tak bisa dipandang sebelah mata dalam pembangunan spiritual masyarakat Kukar.