TENGGARONG – Berawal dari hobi menjual polaroid, stiker, dan jasa cetak foto, Nafisah (22) berhasil menjadikan Naficture sebagai salah satu usaha kreatif yang diminati di Tenggarong. Didirikan pada 2017, Naficture kini dikenal sebagai penyedia buket bunga unik dengan desain yang terus menarik perhatian.
Nama Naficture diambil dari gabungan nama pendirinya, Nafisah, dan kata “ficture” yang berarti gambar. Awalnya, fokus usaha ini pada produk cetak, namun sejak 2021, Nafisah mulai merambah ke buket bunga setelah mendapat permintaan dari teman untuk membuat desain khusus. “Awalnya cuma iseng, tapi setelah ada yang percaya, saya terus belajar dan mengembangkan kemampuan,” ungkap Nafisah.
Yang membuat Naficture berbeda dari florist lain adalah pemilihan warna dan desain buket yang cermat, menghindari kesan monoton. Meski saat ini masih menggunakan bunga artificial berbahan plastik atau sintetis, Nafisah bercita-cita menyediakan bunga segar di masa depan sesuai permintaan pelanggan.
Harga buket bunga yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 700.000, tergantung desain dan tingkat kesulitan. Lokasi usaha yang berada di Jalan Gn. Pegat, Gang Karya, RT 40, Tenggarong, menjadi tempat pembuatan kreasi buket bunga yang kini makin diminati masyarakat.
Melalui Instagram @naficture, Nafisah aktif mempromosikan karyanya. Konsistensi dalam menjaga interaksi dengan pelanggan menjadi salah satu kunci berkembangnya usaha ini. Meski begitu, tantangan tetap ada. “Pernah beberapa kali pelanggan memesan, tetapi tidak mengambil pesanannya. Itu membuat kami rugi,” jelasnya.
Berkat ketekunan dan kerja keras, Naficture kini tak hanya membantu perekonomian keluarga, tetapi juga mewujudkan impian Nafisah, seperti membeli peralatan usaha hingga kendaraan untuk pengantaran.
Ke depan, Nafisah bercita-cita memiliki toko fisik khusus buket bunga dengan konsep estetik yang bisa menarik lebih banyak pembeli. Perjalanan Naficture membuktikan bahwa dari sebuah hobi sederhana, lahir usaha kreatif yang menginspirasi anak muda untuk terus berinovasi. (Nur Faradilla Indah/Mediaetam.com)
