PSU Kukar Hari Ini, Paslon Panjatkan Harapannya

PSU Kukar diharapkan lancar
PSU Kukar diharapkan lancar

TENGGARONG – Hari ini menjadi momen penting bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar) dengan dilaksanakannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025. Ketiga pasangan calon (paslon) bupati menyampaikan pernyataan dan harapan mereka menjelang penghitungan suara.

Paslon 01: Aulia Rahman Basri – Rendi Solihin

Cabup paslon 01 menunjukkan surat suaranya
Cabup paslon 01 menunjukkan surat suaranya

Calon Bupati Kukar dari Paslon 01, Aulia Rahman Basri, menyampaikan bahwa hari pemungutan suara ini adalah puncak dari seluruh rangkaian proses Pilkada ulang. Ia mengajak seluruh pendukung, relawan, dan simpatisan untuk tetap mengawal suara serta menjaga situasi tetap kondusif.

“Harapan saya kepada seluruh pendukung, perelawan, simpatisan, tetap mengawal suara-suara kita. Yang paling penting adalah menjaga kondusivitas, solidaritas, dan persaudaraan. Jangan sampai ada perpecahan atau konflik,” ujarnya.

Aulia juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat yang tinggi sebagai bukti keinginan untuk perubahan di Kukar.

Paslon 02: Awang Yacoub Luthman (AYL) – Calon Independen

Cabup paslon 02 menunjukkan surat suaranya
Cabup paslon 02 menunjukkan surat suaranya

Paslon 02, Awang Yacoub Luthman (AYL), yang maju dari jalur independen, menekankan bahwa Pilkada merupakan media demokrasi yang harus dijalankan dengan niat tulus demi kesejahteraan rakyat.

“PSU ini menjadi bagian dari pesta demokrasi yang bisa menghasilkan keberkahan, rahmat, dan kesejahteraan untuk rakyat Kukar,” ungkapnya.

AYL juga menegaskan pentingnya semua pihak menghormati hasil pemilu, baik dari kubu 01, 02, maupun 03, serta menjaga sinergi demi kemajuan Kukar. Sebagai calon independen, ia juga menyampaikan optimismenya bahwa suara rakyat akan
menunjukkan kemurnian pilihan mereka.

Paslon 03: Dendi Suryadi – Alif Turiadi

Cabup paslon 03 mencoblos dengan istri
Cabup paslon 03 mencoblos dengan istri

Dendi Suryadi dari Paslon 03 menekankan pentingnya doa dan spiritualitas dalam menghadapi proses demokrasi. Ia menyebut bahwa PSU kali ini terasa berbeda, dengan atmosfer yang lebih kuat dan semangat partisipasi yang tinggi.

“Jika Allah mengizinkan, maka amanah itu akan berada di pundak saya, tapi mari kita semua berdoa agar hasilnya adalah yang terbaik untuk Kutai Kartanegara,” tuturnya.

Ia mengajak masyarakat untuk tetap taat kepada Tuhan, hukum, dan komitmen kepada rakyat sebagai fondasi utama kepemimpinan yang bersih dan berintegritas. (Nur Fadillah Indah/mediaetam.com)

Bagikan:

Pos terkait