Kukar – Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya) menggelar pelatihan bahasa isyarat yang diberi nama Beisyratan. Agenda tersebut rutin digelar tiap Jumat. Pada Jumat, 8 April 2022, Anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara (Kukar) Ely Hartati Rasyid, menghadiri Beisyrataran, di Jalan Kartini, Tenggarong, Kukar.
“Adanya, kelas beisyaratan ini merupakan salah satu wujud nyata dari adanya proses pemenuhan dari hak disabilitas,” ungkap Ely, Sabtu, 9 April 2022.
Bagi Ely, pembangunan manusia dan kebudayaan merupakan isu strategis untuk mewujudkan Indonesia Maju. Pembangunan manusia, kata dia, tidak hanya sekedar membangun Sumber Daya Manusia Indonesia (SDM) agar bisa unggul dan berdaya saing, tetapi termasuk di dalamnya terkait dengan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak disabilitas.
BacaJuga
“Kutai kartanegara, dengan jumlah disabilitas terbanyak Kaltim. Dengan adanya teman-teman dari Kaliya, akan membantu proses pemenuhan dari hak teman-teman disabilitas. Tentunya akan saya sambut dengan sangat baik. Karena adanya pemenuhan hak disabilitas juga sudah termuat di dalam perda nomor 1 tahun 2018 terkait dengan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas,” ungkap Ely.
Ely sangat mengapresiasi program Kaliya. Apalagi menurut dia, baik dari keanggotaan Kaliya maupun peserta Beisyaratan banyak diikuti anak muda.
“Generasi muda tentunya merupakan generasi penerus bangsa kedepannya. Nanti ke depannya, kalian-kalian yang akan meneruskan tongkat kepemimpinan. Baik itu pendidikan, pemerintahan, maupun sosial ekonomi lainnya untuk kedepannya,” pesan Ely saat menghadiri Beisyratan.
Ely berharap, semoga Beisyaratan bisa tetap konsisten. Sehingga para pesertanya juga bisa terus bisa menimba ilmu dan bisa menyebarkan lagi kepada teman-temannya yang lain.
“Agar kita bisa menciptakan masyarakat inklusi, atau masyarakat yang tidak membeda-bedakan adanya perbedaan diantara kita,” kata dia.
Ketua Kaliya, Viola Meilinda Putri Prihastiwi, bersyukur Beisrayatan terlaksana dengan lancar. Meski ia mengakui, pelatihan kali ini berbeda karena di gelar saat Ramadan. Kendati demikian, antusias dari peserta yang terdiri dari generasi muda ia akui sangat mencuri perhatian Kaliya.
“Acara “Beisyaratan” kemarin cukup khidmat, sebab, selain melaksanakan pelatihan bahasa isyarat kami juga mengadakan buka bersama bareng, yang pada kali ini di dukung oleh Bu Ely, kami dari Kaliya sangat berterima kasih atas dukungan penuh beliau,” ucap Viola melalui keterangan tertulis, kepada mediaetam.com, Sabtu.
Sebagai ketua Kaliya, Viola berharap agar peserta dapat secara komprehensif memahami budaya tuli, bersama-sama mewujudkan masyarakat yang inklusi. Dia juga berharap, dengan mengikuti “Beisyaratan” para peserta dapat menambah skil komunikasi mereka, terlebih dalam kampanye untuk menumbuhkan masyarakat inklusi.
“Kedepannya juga kami akan mengoptimalkan para peserta mendapatkan sertifikasi sebagai bukti penunjang skil mereka, terlebih bagi teman tuli, kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat luas, bahwa mereka sama dengan kita, tidak ada kata keterbelakangan,” ungkap Viola. (Adv/Kmf/Mla)
Editor: Maulana