Yuma memulai perjalanan bisnisnya dengan menjual hijab secara online pada Februari 2021. Hal ini karena kecintaannya pada dunia fashion dan kesulitan menemukan jilbab yang nyaman. Gadis 21 tahun ini pun, memutuskan memproduksi jilbab sendiri dan menciptakan brand Yumashawl. Tidak hanya itu, pada tahun 2024, Yuma memperkenalkan akun Instagram kedua, @Yumstudio.co, yang menawarkan koleksi pakaian lokal dan impor bergaya ala Korea.
Dalam menjalankan bisnisnya, Yuma tidak hanya mengandalkan penjualan online, tetapi juga membuka pop-up store di berbagai acara seperti di Kawa Kopi shop dan event-event musik yang diselenggarakan di Kukar, yang turut memperkenalkan produk-produk fashionnya ke khalayak yang lebih luas. Keberhasilan ini semakin didorong oleh kualitas produk yang dipilihnya dengan cermat, seperti hijab model Ivy, Kaishal dan Malayscraft yang selalu habis terjual.
Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, Yuma berhasil membuka butik fisik yang terletak dekat dengan kampusnya berlokasi di Jalan Gunung Meratus, meski tetap melanjutkan kuliah. Yuma juga terus berinovasi dengan memperkenalkan koleksi baru, seperti sepatu, sandal, dan tas impor yang akan segera hadir di bulan Desember mendatang ini.
Kunci kesuksesan Yuma adalah konsistensinya dalam menjaga kualitas dan desain produk, serta kemampuannya untuk mendengarkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
“Pokoknya harus punya tekad sama manifesting hal-hal baik karena kita nggak tahu waktu mimpi kita terwujud itu kapan, Mungkin sekarang, mungkin dua tahun nanti. Yang penting kita tetap konsisten. Udah itu aja. karena aku dari awal konsisten, kadang rasa mau nyerah ada cuma kembali lagi awal dan mengingat awal jualan dan customer setia yang selalu kasi semangat dan masukkan juga dari keluarga,” tuturnya.
Dengan tekad yang kuat, Yuma menunjukkan bahwa dengan usaha dan komitmen yang tinggi, impian menjadi pengusaha sukses dapat tercapai meskipun di usia muda. (Nur Fadillah Indah/Mediaetam.com)
