Kukar Berinovasi : Meningkatkan Gizi Balita Melalui Program PMB di Wilayah Pantai

Program PMB Kukar
Program PMB Kukar

Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sekali lagi menunjukkan kepeloporannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program Pemberian Makanan Bergizi (PMB), sebuah inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi balita, telah berhasil diterapkan di wilayah pantai Kukar, menjadikannya satu-satunya kabupaten di Kalimantan Timur yang mengambil langkah berani ini.

Pada Sabtu (7/12/2024), Ketua Tim Penggerak PKK Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, memimpin langsung pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program tersebut di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Muara Jawa. Agenda ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi program PMB telah berhasil menjangkau masyarakat yang membutuhkan.

Langkah Nyata untuk Kesejahteraan Anak-Anak

Di tengah kegiatan Monev, Maslianawati menyaksikan langsung proses pemberian makanan bergizi kepada balita, sebuah langkah sederhana namun berdampak besar. “Kami melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan, sekaligus menilai apa saja yang masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa program PMB ini menjadi prioritas karena meningkatnya laporan tentang balita yang mengalami kekurangan gizi di Kukar. Kondisi ini, jika tidak ditangani dengan baik, berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti stunting dan gizi buruk.

Program PMB, Bukti Keberanian Kukar

Program PMB merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, tetapi hingga kini baru Kutai Kartanegara yang melaksanakan inisiatif ini di Kalimantan Timur. “Kami menjadi yang pertama di Kaltim, bahkan mungkin salah satu yang pertama di Indonesia, yang berani mengambil langkah ini,” kata Maslianawati.

Keberhasilan program ini tak lepas dari dukungan struktur organisasi yang solid. Para istri camat di wilayah pantai telah dikukuhkan sebagai pembina Posyandu di tingkat kecamatan. Mereka berperan penting dalam memastikan kelancaran pelaksanaan program hingga ke tingkat desa.

“Di tingkat kabupaten, kami sudah melakukan pengukuhan. Bahkan, kami telah mengikuti rapat koordinasi teknis di Jakarta untuk memastikan program ini sesuai standar nasional,” jelas Maslianawati.

Evaluasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Maslianawati berharap kegiatan monitoring dan evaluasi ini dapat membantu menciptakan program yang lebih efektif di masa mendatang. Menurutnya, evaluasi bukan hanya soal mencari kekurangan, tetapi juga memastikan bahwa manfaat program benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Senada dengan itu, Sekretaris Camat Muara Jawa, Eko Kasianto, menyampaikan bahwa hasil dari Monev ini akan menjadi panduan dalam menyempurnakan pelaksanaan program ke depannya. “Kami ingin memastikan program ini tidak hanya berlangsung sesaat, tetapi memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan balita di Kukar,” ungkap Eko.

Menjadi Inspirasi Bagi Daerah Lain

Langkah Kukar dalam melaksanakan program PMB tidak hanya mencerminkan komitmen terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan teladan bagi kabupaten lain di Kalimantan Timur. Dengan pendekatan yang terencana dan partisipasi aktif semua pihak, Kukar telah menunjukkan bahwa peningkatan kualitas hidup dapat dimulai dari hal sederhana seperti pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.

Di masa depan, program seperti ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi langkah serupa, membangun generasi yang sehat dan kuat melalui perhatian terhadap gizi sejak dini. Kukar telah membuktikan bahwa dengan kemauan dan kerja keras, masalah gizi dapat diatasi demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.

Bagikan:

Pos terkait