Mediaetam.com, Tenggarong – Akses utama jalan poros Samarinda – Bontang yang terletak di Desa Tanah Datar, Muara Badak, Kutai Kartanegara mengalami rusak parah sejak 1 tahun yang lalu.
Hal ini dijelaskan oleh Camat Muara Badak Arpan saat diwawancarai Mediaetam.com via seluler Selasa, (2/2/2021).
Dirinya menjelaskan, bahwa sebenarnya jalan di Tanah Datar itu sudah difasilitasi Biro Infrastruktur Pemprov Kaltim satu bulan lalu.
BacaJuga
Rapat tersebut dilaksanakan bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR Pera) Kaltim dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, tetapi menurutnya tindak lanjut rapat belum ada.
“Kemarin saya sudah telepon Kepala Biro ibu Lisa, akan segera dijadwalkan kembali,” ucapnya.
Untuk sementara ini, dia mengungkapkan bahwa telah dilakukan perbaikan sendiri dengan swadaya masyarakat dan perusahaan sekitar.
“Saluran diperlebar jadi memang banjir sudah tidak terlalu dalam,” ucap Arfan.
Dirinya mengungkapkan, dari hasil koordinasi, rencana memperbaiki jalan tersebut di tahun 2021.
“Karena jalan masih rusak dan berlubang. Hasil akhirnya nanti kalau sudah ada rapat tim lagi,” ucapnya lagi.
Dirinya sebagai Camat berharap jalan tersebut agar segera diperbaiki karena merupakan jalan nasional yang menghubungkan beberapa kota dan kabupaten.
Sementara itu, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid mendorong agar jalan di Tanah Datar cepat terselesaikan karena itu merupakan akses utama yang ada di kaltim.
Akses jalan Tanah Datar, merupakan akses vital yang menghubungkan Samarinda, Bontang, Kukar Kutim dan lain-lain.
“Artinya, insiden klasik ini, banjir yang sering terjadi terus menerus merugikan semua pihak,” ucapnya.
Pihaknya mendorong bagaimana proses percepatan untuk perbaikan jalan dan perbaikan drainase.
Sebelumnya, akses jalan di Tanah Datar banyak diperbincangkan setelah sebuah pelang tulisan dipasang di lokasi jalan rusak bertuliskan “Mohon maaf jalan sedang diperbaiki, tapi bohong”
Tulisan bernada sindiran tersebut viral dan tersebar di media sosial. Hal ini ditengarai akibat kekecewaan warga terhadap kondisi jalan tersebut yang tak kunjung diselesaikan. (Akbar).