MUARA KAMAN – Misteri penemuan jenazah seorang pemuda berinisial A (22) yang menggegerkan warga Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), akhirnya mulai terungkap. Polisi memastikan, dari hasil penyelidikan dan rekaman CCTV, korban diduga kuat menenggelamkan dirinya sendiri, bukan korban pembunuhan seperti dugaan awal.
Jenazah A ditemukan mengambang di Sungai Mahakam pada Rabu (29/10/2025), dengan kondisi tubuh terikat tali tambang dan sebuah batu besar. Penemuan itu sontak membuat warga sekitar heboh karena awalnya dikira korban pembunuhan sadis.
Namun, hasil penyelidikan terbaru menunjukkan fakta berbeda. Kapolsek Muara Kaman, IPTU Gede Wijaya, menjelaskan bahwa berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, korban terlihat sendiri saat menurunkan batu ke perahu sebelum akhirnya menceburkan diri ke sungai.
“Jadi informasi terakhir dari hasil penyelidikan, orangnya ini memang agak keterbelakangan. Warga sekitar bilang dia sering ngelem dan sebagainya,” ungkap IPTU Gede kepada mediaetam.com, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, dalam rekaman CCTV yang didapatkan polisi, korban terlihat mengangkat batu sendiri ke atas perahu sebelum berangkat ke tengah sungai. “Dia sendiri yang angkat batu itu ke perahu,” jelas Gede.
Dikuatkan oleh Keterangan Saksi
Saksi mata yang sempat melintas di sungai juga menguatkan temuan tersebut. Mereka melihat korban sempat melemparkan sebuah jeriken ke sungai, lalu menariknya kembali karena jeriken itu tidak tenggelam.
“Jadi dia ganti batu, dia sendiri yang menurunkan batunya di tengah sungai,” tambahnya.
Polisi menduga korban berniat menenggelamkan dirinya menggunakan batu sebagai pemberat. “Saksi juga lihat dia sendirian di tengah sungai. Awalnya nyemplungin diri pakai jeriken, mungkin karena kurang berat, akhirnya dia ganti pakai batu,” terang Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga korban juga membenarkan bahwa A memiliki keterbelakangan mental dan belakangan ini kerap bertingkah aneh.
“Dari pihak keluarga sendiri, mereka menerima musibah ini dan tidak ingin perkara dilanjutkan. Tapi penyelidikan tetap kita lakukan untuk memastikan semuanya jelas,” tutur Gede.
Jenazah telah dimakamkan oleh pihak keluarga setelah proses identifikasi dan visum selesai dilakukan. “Jenazah sudah dimakamkan, dan CCTV yang kita dapat membenarkan bahwa dia memang sendirian,” ujarnya.
Kapolsek Muara Kaman juga sempat mengakui pihaknya awalnya curiga kasus ini merupakan pembunuhan.
“Awalnya kami juga curiga, kelihatannya seperti pembunuhan. Tapi setelah lihat CCTV, ternyata dia memang sendiri,” katanya.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi mental dan sosial orang di sekitar, terutama mereka yang memiliki keterbatasan dan membutuhkan pendampingan.
Penulis: Nur Fadillah Indah/mediaetam.com








