Mediaetam.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo memanggil Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan bakal calon anggota legislatif Perindo Yusuf Mansur ke Istana Kepresidenan Jakarta kemarin.
Dilansir dari CNNIndonesia.com Hary Tanoe datang lebih dulu sekitar pukul 09.35 WIB. Ia langsung masuk ke istana dan melakukan perbincangan empat mata dengan Jokowi. Hary mengatakan ia ada urusan khusus dengan Jokowi. Jokowi dan Hary Tanoe menggelar pertemuan tertutup sekitar satu jam.
Meski begitu, Hary tak mau membeberkan isi perbincangan. Ia hanya menampik diskusi tersebut berkaitan dengan tawaran posisi menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo).
“Tidak betul. Tidak, saya hanya cukup membangun Partai Perindo karena membangun partai itu butuh konsentrasi, butuh fokus, jadi tugas saya membangun partai supaya bisa menjadi partai yang besar,” ucap Hary Tanoe di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (15/5).
Setelah bicara empat mata dengan Jokowi, Hary mendampingi sejumlah pengusaha Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Mereka hendak bersilaturahmi dengan Jokowi.
Kata Hary, para pengusaha Tionghoa menyampaikan apresiasi kepada Jokowi atas stabilitas ekonomi. Mereka juga menyampaikan dukungan politik terhadap Jokowi.
“PSMTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PMSTI,” ujarnya.
Pada pertemuan PSMTI dengan Jokowi, ada sejumlah kader Perindo yang dibawa Hary. Salah satunya bacaleg Perindo Yusuf Mansur. Yusuf bercerita ia ikut serta untuk bersua dengan Jokowi. Ia pun mengaku dapat arahan dari Jokowi soal pilpres.
Dia berkata, “Ada pembahasan juga soal pilpres bahwa belum ada arahan. Itu pengarahannya.”
“Belum ada arahan karena katanya koalisi belum terbentuk, terus kemudian cawapres apanya belum selesai semua. Ya nanti pada waktunya beliau akan memberi arahan,” ujar Yusuf melanjutkan.
Sumber : Pernyataan Hary Tanoe dan Yusuf Mansur Usai Dipanggil Jokowi
Editor : Muhammad Amin Khizbullah