BacaJuga
TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin berkomitmen untuk mendorong kemajuan desa melalui berbagai program dan evaluasi. Pada Selasa, 12 November 2024, Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, membuka acara Evaluasi Perkembangan Desa 2024 yang bertujuan untuk menilai sejauh mana kemajuan desa di seluruh wilayah Kukar.
Kegiatan ini diadakan di Gedung Putri Karang Melenu, Desa Teluk Dalam, Tenggarong Seberang, dan dihadiri oleh ratusan Kepala Desa serta Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari seluruh kecamatan.
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) ini juga menjadi momen penting untuk memberikan sosialisasi tentang pencegahan narkoba dan pentingnya kesadaran hukum bagi warga desa. Para peserta mendapatkan wawasan dari narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim dan Kantor Wilayah Kemenkumham Kaltim.
Evaluasi Perkembangan Desa 2024 sebagai Landasan Pembangunan Desa
Sunggono menjelaskan bahwa dalam evaluasi perkembangan desa ini akan membagi desa-desa di Kukar ke dalam tiga kategori berdasarkan skor kemajuan yang dicapai, yaitu desa kurang berkembang, desa berkembang, dan desa cepat berkembang.
Desa yang termasuk dalam kategori berkembang dan cepat berkembang akan diikutsertakan dalam Lomba Desa pada tahun 2025.
“Kami berharap lomba ini bisa menjadi ajang bagi desa-desa di Kukar untuk terus berinovasi dan memperbaiki kualitas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan desa,” ujar Sunggono.
Lebih lanjut, Sekda Kukar mengingatkan pentingnya pemutakhiran data Profil Desa yang menjadi syarat utama bagi desa untuk mengikuti lomba tersebut. Data Profil Desa yang belum diperbarui dengan baik akan menghalangi desa untuk memenuhi syarat keikutsertaan.
Oleh karena itu, Sunggono mendorong agar seluruh Kepala Desa dan BPD memastikan bahwa data Profil Desa mereka selalu terupdate setiap tahun.
Evaluasi Perkembangan Desa 2024: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Evaluasi Perkembangan Desa 2024 juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
“Keberhasilan suatu desa tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari tingkat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program desa,” jelas Sunggono.
Dengan meningkatkan partisipasi, diharapkan dapat tercipta desa yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Selain itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sosialisasi pencegahan narkoba oleh Risma Togi M. Silalahi, Ketua Tim P2M BNNP Kaltim, serta program Desa Sadar Hukum yang disampaikan oleh Kemenkumham Kaltim.
Risma menekankan pentingnya upaya preventif dalam pencegahan peredaran narkoba di desa, sedangkan Kemenkumham berharap agar masyarakat desa semakin memahami hak dan kewajiban mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemkab Kukar juga turut memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada desa juara Lomba Desa tingkat Kabupaten sebagai bentuk apresiasi untuk desa-desa berprestasi.
“Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi desa lainnya untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa,” tutup Sunggono.
Melalui program evaluasi perkembangan desa ini, Pemkab Kukar berharap desa-desa di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat terus berkembang dengan baik, menciptakan lingkungan yang aman, maju, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya.