Mediaetam.com, Samarinda – Kembali lakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) kali ini Baharuddin Demmu Ketua Komisi I, yang juga Ketua Fraksi Partai Amat Nasional (PAN) DPRD Kaltim bertemu dengan masyarakat Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kabupaten Kutai Kartanegara Minggu (14/05/2023).
Kehadiran Legislator Kaltim ini disambut ratusan masyarakat desa.
“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias, kita bisa melihat dari banyaknya masyarakat yang hadir, meraka juga banyak bertanya terkait dengan kondisi mereka saat ini dengan materi yang kita bawakan,”ucapnya.
Lanjutnya, tujuan dilakukannya sosbang agar masyarakat mendapatkan materi tentang empat konsensus wawasan kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Juga NKRI.
“Kegiatan ini juga sebagai salah satu tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat di DPRD Kaltim dalam rangka membangun landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang terdiri dari landasan ideologi Pancasila, Konstitusi, persatuan dan kesatuan serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia dan pembangunan di daerah,” jelasnya.
Sementara itu Mahendra Putra Kurnia Dekan Fakultas Hukum Unmul, selaku narasumber pada kegiatan ini menekankan bahwa penanaman nilai kebangsaan dan rasa toleransi harus ditanamkan mulai dari ruang lingkup rumah tangga.
“Rasa toleransi harus ditanamkan mulai dari rumah, peran kaum ibu sangat penting, karena anak-anak kita kalau di sekolah hanya menerima materinya saja tapi praktiknya tanggung jawab kita semua terutama di rumah,” jelasnya.
Pesan selanjutnya yang dirinya sampaikan ialah keberlangsungan bangsa ke depan, bergantung peran orangtua bagaimana menjaga dan menjelaskan nilai kebangsaan pada anak-anak kita.
“Penanaman kebangsaan etika dan kesopanan salah satu cara mudah untuk mengawasi agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang bisa memperpecah nilai kebangsaan, hp bisa menjadi alat mempererat kesatuan dan persatuan dan bisa juga menghancurkan,”ucapnya.
Selanjutnya, Haris Retno Dosen Fakultas Hukum Unmul yang menjadi narasumber ke dua membedah lima poin Pancasila. Dia juga menekankan pada poin keadilan di sila ke lima. Keadilan menjadi sesuatu yang penting akan tetapi jarang terjadi, hukum ada untuk keadilan tapi kebanyakan hukum masih belum adil. Tetapi kita harus mengusahakan untuk memberi keadilan sesuai dengan porsinya masing-masing. Dia kemudian menutup dengan pentingnya wawasan kebangsaan.
“Wawasaan kebangsaan menentukan identitas bangsa, kita mempunyai ciri khas yang membedakan kita dengan bangsa lain yaitu empat pilar kebangsaan dan kita harus bangga dengan hal ini,” tutupnya.