Mediaetam.com, Samarinda – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Widya Gama Mahakam Samarinda melakukan aksi demontrasi di depan Gedung Rektor Widya Gama Mahakam menuntut Pemotongan Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) 50 persen kepada pihak kampus.
Tuntutan dari Aliansi BEM ini tidak terlepas dari situasi pandemi Covid – 19 yang sampai saat ini masih berlangsung dan berdampak ke perekonomian mahasiswa dan keluarga mereka.
BacaJuga
“Saat ini seluruh mahasiswa terkena langsung dampak dari pandemi, banyak orang tua mahasiswa terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK),” kata Humas Aliansi sekaligus Presiden BEM Fakultas Hukum Widya Gama Frengky.
Lanjut Frengky, banyak orang tua yang mengandalkan uang dari hasil kerja mereka untuk membiayai anaknya berkuliah, sekarang tidak bisa karena pendapatan orang tua yang tidak ada lagi dikarenakan terkena PHK.
“Fasilitas kampus seperti ruang kelas, perpustakaan, wi-fi, listrik, dan sebagian tidak lagi digunakan oleh mahasiswa,” kata Frengky.
Menurut Frengky, perkuliahan yang masih dilakukan secara online, maka dana yang dikeluarkan oleh kampus untuk menunjang perkuliahan, tidak akan sebanyak seperti halnya perkuliahan secara tatap muka.
Selain menuntut pemotongan SPP 50 persen Aliansi BEM Widya Gama Mahakam juga meminta anggaran kampus, dan anggaran beasiswa yang dikelola pihak kampus, dibuka secara umum untuk mahasiswa.
“Jika pihak kampus tidak mendengarkan apa yang menjadi tuntutan kami, maka ke depan kami akan melakukan aksi demonstrasi dengan membawa massa yang lebih banyak lagi,” tutup Frengky.
Dalam aksi Demonstrasi diikuti oleh tiga lembaga kemahasiswaan, BEM Hukum Widya Gama, BEM Pertanian Widya Gama, dan BEM FISIP Widya Gama.(Idham)