Mediaetam.com, Kukar – Wacana pemerintah pusat untuk menggelar pembelajaran tatap muka, pada awal Januari 2021 mendatang. Menuai respon dari DPRD Kutai Kartanegara (Kukar). Komisi IV DPRD Kukar menyambut baik hal tersebut, asalkan dilakukan kajian lebih lanjut dahulu.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kukar Baharuddin, lebih elok dilakukan di tingkat SMA terlebih dahulu. Terlalu riskan jika dilakukan di tingkat sekolah bawah terlebih dahulu.
“Nanti kemudian berjenjang ke SMP dan SD,” terang Baharuddin.
Tentu setelah pelaksanaan di tingkat SMA, tidak ditemukan perkembangan kasus COVID-19 baru. Ini juga sebagai upaya pencegahan timbulnya klaster baru, yakni Klaster Sekolah.
Tidak hanya itu, yang terpenting dalam penerapan pembelajaran tatap muka adalah memprioritaskan wilayah-wilayah yang memang masuk zonasi hijau. Zonasi aman dari pandemi COVID-19.
Namun, Baharuddin menegaskan dan menjelaskan bahwa wacana tersebut tetap bersifat membolehkan saja. Tidak dipaksakan untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka. Kembali lagi ke orang tua, yang memegang keputusan tertinggi terkait hal ini.
“Jika tidak keberatan diberlakukan tatap muka, ya silahkan. Kalau keberatan ya harus dikembalikan lagi ke sekolah daring,” lanjut Baharuddin.
Baharuddin menginginkan, setiap kepala daerah maupun sekolah harus tetap mempertimbangkan dari sisi keamanan murid saat belajar. Dampak apa yang timbul setelah kebijakan ini terlaksana. Jangan sampai merugikan seluruh komponen. Baik itu murid, orang tua hingga guru.
“(Harus) ada kajian selanjutnya,” pungkas Baharuddin.