Caption: Ketua KPU Kutai Kartanegara Erlyando Saputra atau Nando, saat bertemu awak media, beberapa waktu lalu.
TENGGARONG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Kartanegara (Kukar) Erlyando Saputra menyerukan kepada masyarakat untuk tidak takut menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kukar 9 Desember mendatang.
Hal itu ia ungkapkan usai menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara menggunakan Sirekap di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pemilihan Serentak dengan protokol Covid-19.
Simulasi yang digelar halaman Parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong. Sabtu (21/11), berlangsung sukses.
BacaJuga
KPU menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Setiap pemilih yang masuk ke area pencoblosan harus mengenakan masker, mencuci tangan dan diukur suhu badan.
Saat menunggu giliran mencoblos di bilik suara, pemilih duduk berjarak sambil mengenakan kaus tangan yang disediakan panitia pemilihan. Dengan diterapkannya protokol kesehatan ketat saat pencoblosan nanti, KPU mengimbau masyarakat tidak perlu takut datang ke TPS pada 9 Desember mendatang.
Ketua KPU Kukar, Erlyando Saputra mengatakan, agenda ini merupakan simulasi bagi masyarakat yang nantinya akan menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020.
“Jadi ini bagian dari sosialisasi. Kami ingin memastikan masyarakat akan aman saat datang ke TPS, tentu ini menjadi ikhtiar kita bersama,” kata Nando, sapaannya.
Nando meminta keterlibatan dari semua pihak dalam mendukung penuh kegiatan yang akan dilangsungkan oleh KPU agar Pilkada di Kukar dapat berjalan dengan baik.
Nando menyebut, TPS yang digunakan lebih besar dari Pilkada sebelumnya. Ini dilakukan untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Termasuk hari ini, kita siapkan bilik khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya diatas 37,3 persen,” katanya.
Komisioner Bawaslu Kukar, Yulia Parlina mengatakan, simulasi ini dilakukan agar penyelenggara dan pengawas Pilkada paham proses pelaksanaan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara.
“Gambaran simulasi ini, agar kita (Bawaslu) dan KPU bisa satu pemahamaman, yakni memahami dengan benar, dan apa saja yang akan dilakukan ketika di luar kondisi normal,” katanya. (Adv)
