Samarinda – Dalam upaya penanganan stunting yang menjadi perhatian serius di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB).
Acara pembukaan Revitalisasi Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) berlangsung di Hotel Harris Samarinda, Senin (4/11), dan menjadi momentum penting untuk mempromosikan Program Bangga Kencana.
Kegiatan ini dihadiri oleh 236 kader PPKBD dan 54 penyuluh KB, yang semuanya berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah untuk pembangunan keluarga dan pengendalian kependudukan. Plt Kepala DP2KB Kukar, Arianto, membuka acara dengan menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi.
BacaJuga
“Kita perlu memperkuat kerjasama antara kader, penyuluh, dan stakeholder untuk meningkatkan efektivitas penanganan stunting,” ujarnya.
Program Bangga Kencana Dalam Penanganan Stunting di Kukar
Arianto menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana merupakan salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas penduduk. Program ini mencakup berbagai aspek, seperti perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, dan pencegahan stunting.
“Melalui revitalisasi IMP, kami berharap dapat mengoptimalkan peran masyarakat dalam mendukung program-program ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arianto menekankan bahwa keberhasilan Program Bangga Kencana sangat tergantung pada keterlibatan aktif masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
“Kader PPKBD dan Kelompok KB adalah garda terdepan dalam mensosialisasikan dan mendampingi masyarakat. Mereka memiliki peran strategis dalam memastikan setiap keluarga mendapatkan informasi dan dukungan yang tepat,” tegasnya.
Revitalisasi Bertujuan Agar Tercipta Jaringan yang Solid dengan Sasaran Pengembangan Satu IMP Bangga Kencana
Revitalisasi IMP dirancang untuk menciptakan jaringan yang solid di tingkat lokal, dengan sasaran pengembangan satu IMP Bangga Kencana di setiap desa atau kelurahan. Di setiap dusun atau RW, akan dibentuk satu Sub IMP, serta minimal tiga kelompok tani di setiap RW dan satu Kelompok KB di setiap RT.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program penanganan stunting,” papar Arianto.
Lebih lanjut, Arianto menyambut baik rencana pemberian perangkat komunikasi berbasis Android kepada kader PPKBD dan Sub PPKBD.
“Di era digital seperti sekarang, akses informasi yang cepat dan tepat sangat penting. Dengan adanya aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga), kami harap kader dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja mereka dalam penanganan stunting,” imbuhnya.
Dengan semangat kolaboratif, Pemkab Kukar bertekad untuk tidak hanya menanggulangi stunting, tetapi juga menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas. Program Bangga Kencana diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan generasi masa depan yang lebih baik.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan cita-cita ini, demi kesejahteraan keluarga dan masyarakat di Kabupaten Kukar,” tutup Arianto.
Dengan keterlibatan aktif dari semua elemen masyarakat, diharapkan penanganan stunting bisa menjadi lebih efektif, dan Program Bangga Kencana dapat memberi dampak positif yang nyata bagi perkembangan generasi mendatang.