Mediaetam.com, Kukar – Pemberdayaan penyandang disabilitas masih menjadi pekerjaan rumah. Sembilan warga Kukar penyandang disabilitas pun diikutkan pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan tersebut mulai dari pelatihan dibidang pertanian khususnya hidroponik, pijat, menjahit, dan membuat batik. Pelatihan tersebut dimulai sejak 23 Mei – 4 Juni 2023, di PT Bayan Group di Kecamatan Tabang.
Kepala Dinas Sosial Kukar Hamly mengatakan kegiatan pelatihan dari perusahaan tersebut selaras dengan program Kukar Siap Kerja. Dengan tujuan sebagai penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memiliki keahlian khusus, sehingga bisa menjadi sumber penghasilan bagi diri mereka.
“Pelatihan tersebut merupakan pelatihan pertama yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk penyandang disabilitas di Kukar. Mereka juga meminta kepada kami untuk menyiapkan warga disabilitas, untuk diberikan pelatihan yang lainnya,” ungkap Kepala Dinsos Hamly, Sabtu, (27/5/2023).
“Saya sangat mengapresiasi hal ini, karena bisa membantu peningkatan perekonomian masyarakat kita,” sambungnya.
Hamly menuturkan kolaborasi tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah daerah, dalam pengentasan kemiskinan sesuai dengan target Presiden RI pada 2024 bahwa angka kemiskinan eksterm di Indonesia mencapai 0 persen.
“Pelatihan ini juga merupakan kesempatan bagi mereka penyandang disabilitas untuk maju dan percaya diri atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Bahwa penyandang disabilitas berhak menerima perhatian yang sama dari pemerintah daerah,” tegasnya.
Dirinya mengungkap bahwa pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh coach yang juga penyandang disabilitas, hal ini membuktikan bahwa penyandang disabilitas mampu berkarya dan membimbing generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Artinya penyandang disabilitas jangan pernah dipandang sebelah mata. Dibalik kekurangannya, mereka memiliki kemampuan yang luar biasa,” ucapnya.
Dirinya berharap, pelatihan tersebut bisa berkelanjutan dan terus dilakukan, agar membantu mereka dalam berkarya dan mandiri. Diharapkan juga para pihak dunia usaha lainnya bisa melakukan hal serupa, agar sama-sama membangun SDM yang berkualitas bagi daerah hingga negara.
“Mudah-mudahan pelatihan ini nantinya bisa berkembang. Tidak hanya mengarah ke 4 jenis pelatihan saja, bisa membuka jenis pelatihan baru sehingga penyandang disabilitas memiliki peluang yang luas,” pungkasnya. (Indah Hardiyanti).