Mediaetam.com, Kukar – Koordinaator Pokja 30 Buyung Marajo menanggapi klarifikasi Panitia khusus (Pansus) DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) tentang lokasi rapat di Batam bersama DLHK dan mengundang puluhan perusahaan tambang.
Menurut Buyung, persoalan ada di Kukar, bukan di Batam. Sehingga pemilihan rapat pansus di Batam dinilai pemborosan anggaran publik yang hanya dinikmati segelintir orang, yang seharusnya untuk rakyat Kukar.
“Sampai hatinya mereka menyenangkan diri sendiri menggunakan anggaran publik di tengah keterpurukan rakyat yang sudah dihajar pandemi Covid 19,” ungkap Buyung, kepada media ini, Sabtu, 3 Desember 2022.
BacaJuga
Bukan hanya memberi pandangan tentang lokasi rapat yang dinilai pemborosan anggaran, Buyung juga memberi masukan kepada DPRD Kukar.
“Masyarakat Kukar punya hak untuk tahu apa hasil Rapat Pansus ke Batam ini. Pansus juga secepatnya harus membuka laporan penggunaan anggaran hasil rapat mereka di Batam. Kalau tidak ada laporan tersebut adalah rapat pansus DPRD Kukar yang memalukan,” ungkapnya.
Buyung mengingatkan, jangan sampai ada anggapan tentang masih adanya kebiasan buruk yang klasik yang masih digunakan oleh legislatif dan eksekutif dalam membuat regulasi tanpa melibatkan publik dan warga terdampak di Kukar.
Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 28-30 November 2022 Pansus Raperda PALD dan PPLH bersama-sama dengan DLHK dan mengundang perwakilan perusahaan di Kukar untuk mengadakan Rapat Kerja Pansus Luar Daerah terkait Pembahasan Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Raperda Perubahan Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Kota Batam adalah Kota industri terbesar dan terpenting di Indonesia, sementara Kabupaten Kukar hampir di seluruh wilayahnya adalah industri Migas, batu bara dan sawit sehingga patut untuk dilakukan kunjungan perbandingan terutama di bidang aplikasi dalam aturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,” kata Ketua Pansus PPLH DPRD Kukar Yohanes Da Silva Badulele.
“Batam itu Geografisnya kurang lebih sama dengan Kukar, dan kita mau menyampaikan bahwa Batam luar biasa dalam pengelolaan limbah,” lanjutnya. (Maulana)