
Instalasi Farmasi Kukar, Selasa (12/1/2021).
Mediaetam.com, Tenggarong – 7040 Vaksin Produksi Sinovac akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan Kukar berjumlah 3503 orang dari 4253 atau 82 persen dari tenaga kesehatan yang ada.
“Dapat disimpulkan bahwa untuk yang tahap pertama ini, hanya diperuntukkan tenaga kesehatan dulu. Beserta 10 orang tokoh yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah untuk mengikuti kick-off penyuntikan vaksin pertama kali pada tanggal 14 Januari 2021 jam sembilan pagi di RSUD AM Parikesit,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kukar Martina Yulianti saat diwawancarai awak media, Selasa (12/1/2021).
Nama-nama tersebut adalah yang telah memenuhi persyaratan untuk divaksin dan tokoh-tokoh tersebut terdiri dari pejabat pemerintah, Forkopimda, tokoh-tokoh agama, dan juga influencer yang diharapkan bisa memberi contoh kepada masyarakat yang lain agar mau nanti divaksin pada saat vaksin tahap berikutnya sudah sampai di Kukar.
Dirinya menjelaskan, bahwa untuk tahap pertama distribusi Vaksin di Kalimantan Timur hanya diperuntukan untuk Samarinda dan Kutai Kartanegara dan yang lain belum mendapatkan.
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang tenaga kesehatanya akan menerima vaksin adalah tiga Rumah sakit, 39 klinik swasta, 32 Puskesmas, dua dokter praktek mandiri, dua UPT dibawah Dinas Kesehatan yaitu gudang farmasi dan elektromedik, Kantor Dinas Kesehatan dan apotek ada delapan.
Dirinya menjelaskan Rabu (13/1/2021) akan dilakukan kick off di nasional yaitu pak presiden beserta beberapa tokoh nasional kemudian untuk tanggal 14 Provinsi dan Kabupaten dan Kota yang telah ditunjuk untuk melakukan kick off di daerah.
“Setelah kick-off di tingkat kabupaten, baru akan didistribusikan vaksin untuk disuntikkan pada fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan primer yang telah ditunjuk dan juga rumah sakit,” ucap Martina Yulianti.
Nanti pusat yang akan mengirimkan data nama-nama siapa saja yang sudah jadwalnya untuk disuntik jadi sifatnya top down.
Untuk proses vaksinasi sendiri sudah ada juknis-nya, akan ada empat meja yaitu pertama adalah pendaftaran kemudian screening terhadap ada ada tidaknya faktor-faktor penyakit yang tidak memungkinkan bersangkutan untuk divaksin.
Kemudian yang ketiga adalah pelaksanaan vaksinnya dan yang keempat adalah pelaporan dan sambil memantau apa kejadian ikutan yang terjadi setelah dilakukan vaksinasi sekitar 30 menit.
Proses vaksinasi sebanyak dua kali, jangka waktunya satu bulan setelah dilakukan vaksin pertama.
Martina Yulianti juga menjelaskan terkait vaksinasi atau imunisasi adalah suatu proses untuk menumbuhkan kekebalan pada manusia terhadap suatu penyakit.
“Jadi vaksinasi dan imunisasi itu sama vaksinasi kan memaksin, imunisasi itu membuat seseorang menjadi imun menjadi kebal,” ucapnya.
Apa yang diberikan adalah vaksin. Nah, vaksin adalah makhluk hidup atau kuman atau virus yang telah dilemahkan dan tidak berpotensi menimbulkan penyakit tujuannya apa supaya tubuh kita mengenal musuh tersebut kemudian belajar untuk menghadapi dan melawan.
“Jadi istilahnya itu dikenalkan tubuh kita terhadap terhadap musuh itu gitu maka disebut tidak kenal maka tidak kebal,” katanya.
Dirinya berharap masyarakat agar tidak takut divaksin karena itu membantu masyarakat agar terhindar dari penularan covid-19. (Akbar).