Mediaetam.com, Berau – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem menjelang pergantian tahun 2022. Cuaca ekstrem tersebut berpotensi terjadi pada hampir semua wilayah di Nusantara, termasuk Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Prediksi BMKG itu cukup santer diberitakan oleh media nasional. Bahkan, baru-baru ini media nasional menyoroti skema kebijakan work from home (WFH) sebagai upaya untuk menghindari kerugian saat cuaca ekstrem terjadi. Pasalnya, curah hujan tinggi yang disertai badai dapat memicu terjadinya bencana dan kecelakaan.
Walaupun kebijakan WFH belum diterapkan di Berau, masyarakat hingga para pelancong diingatkan untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Sebab, potensi bencana juga diprediksi bakal melanda Bumi Batiwakkal.
Prakirawan Cuaca Stasiun BMKG Kelas III Kalimarau, Reygik Riskianera mengatakan potensi cuaca ekstrem seperti curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bakal mengguyur sejumlah wilayah Berau hingga Bulan Januari 2023. Wilayah-wilayah itu meliputi Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Sambaliung, Pulau Derawan, Tabalar, Biatan, Talisayan, dan Biduk-Biduk.
“Kondisi tersebut bisa dibilang normal jelang akhir tahun. Namun, tetap kami minta masyarakat untuk berhati-hati dan tidak panik,” tuturnya, Selasa (27/12/2022).
Reygik juga mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi disertai gelombang besar dapat melanda wilayah pesisir Berau. Dirinya pun mengimbau seluruh masyarakat Berau, terutama yang sedang berlibur pada akhir tahun untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi hujan lebat disertai petir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan yang licin.
“Kami harapkan juga masyarakat bisa memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG setempat; bisa melalui media sosial Info BMKG Berau,” pungkasnya. (Christian)
Editor: Elton Wada