SAMARINDA – Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) serius dengan komoditas cokelat. Mereka akan fokus pengembangan kebun kakao milik masyarakat di tiga kabupaten Kukar, Berau, dan Kubar. Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal, pun menyerahkan bantuan kepada kelompok tani. Salah satunya di Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, pada Selasa (8/10/2024).
Dalam program ekstensifikasi kebun kakao seluas 15 hektare itu, Dinas Perkebunan Kaltim memberikan bantuan berupa 15 ribu bibit kakao, 1,5 ton pupuk, dan 75 liter herbisida. Rizal menjelaskan bahwa biji kakao merupakan komoditas pertanian yang sangat penting bagi perekonomian negara dan sebagai sumber pendapatan bagi para petani.
Dia berharap bantuan ini dapat mendorong kesejahteraan masyarakat, terutama dalam meningkatkan ekonomi lokal.
“Mudah-mudahan, program ini bisa meningkatkan nilai tambah produk dan berdampak positif pada pendapatan serta kesejahteraan para petani kakao di Desa Sungai Payang,” tegas Rizal.
Diharapkan, inisiatif ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Untuk diketahui, dari website Disbun Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil kakao rakyat di Indonesia. Meskipun arealnya relatif kecil dibanding dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Tetapi bagi petani di beberapa tempat di Kalimantan Timur, komoditi tersebut dijadikan sebagai mata pencaharian yang utama.
Beberapa daerah yang tercatat sebagai sentra penanaman kakao di Kalimantan Timur antara lain Kabupaten Berau (kecamatan Sambaliung) dan Kabupaten Kutai Timur (kecamatan Busang). Di beberapa tempat lainnya juga terdapat areal perkebunan kakao dalam luasan yang relatif kecil. Luas areal pertanaman kakao menurut statistik tahun 2020 sebesar ± 6.883 ha dengan produksi biji kakao kering sejumlah 2.537 ton.
Tanaman tersebut secara keseluruhannya merupakan pertanaman rakyat. Produksi biji kakao kering Kalimantan Timur dengan mutu unfermented sebagian besar dipasarkan di Sabah Malaysia. Khususnya yang dihasilkan oleh petani Kalimantan Timur bagian utara. Produk petani perkebunan kakao lainnya dipasarkan sebagai perdagangan antar pulau ke Makassar untuk selanjutnya dipasarkan kepasaran Amerika Serikat. Sebagaimana komoditi pertanian lainnya, harga biji kakao kering selalu mengalami pasang surut yang tergantung kepada harga pasaran dunia. (redaksi)