Polemik Transfer Politik Bupati Kukar; Gerindra Benarkan Sudah Beri KTA, Aulia Rahman Basri Masih Malu-Malu Mengakui

Aulia Rahman Basri, di antara PDI Perjuangan dan Gerindra. (Nur/Media Etam/ Istimewa)

Isu transfer politik Aulia Rahman Basri dari PDI Perjuangan ke Partai Gerindra masih bergulir hangat. Hal ini terjadi karena meski Gerindra Kaltim mengklaim sudah memberi KTA dan meresmikan Aulia sebagai kader anyar. Namun bupati Kukar masih malu-malu mengakuinya. Bahkan kepada awak media, ia malah bermain tebak-tebakan.

Pada 23 Juni 2025, Aulia Rahman Basri bersama Rendi Solihin dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara. Hasil dari Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024. Persis 6 bulan kemudian, atau pada 23 November 2025, Aulia kedapatan diperkenalkan sebagai anggota baru Partai Gerindra oleh Ketua DPD Gerindra Kaltim Seno Aji.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, Aulia sebelumnya adalah seorang dokter yang sempat menduduki jabatan direktur RS Dayaku Raja Kota Bangunm Kukar. Di sela aktivitasnya dalam dunia kesehatan, ia juga membangun usaha. Keterlibatannya dalam dunia bisnis mengantarkannya ke jabatan ketua Kadin Kukar.

Pria kelahiran Kota Bangun tersebut lalu merambah dunia politik. Bergabung ke PDI Perjuangan, jabatan terakhirnya adalah wakil ketua DPC PDIP Kukar. Ia adalah ‘tangan kanan’ dari Edi Damansyah. Itu pula yang membuatnya menjadi calon bupati Kukar –menggantikan Edi yang didiskualifikasi, pada PSU Pilkada Kukar tahun lalu.

Hubungan harmonis yang lama terjalin antara Aulia dengan PDIP maupun Edi Damansyah itu lah yang membuat publik geger ketika ia diperkenalkan sebagai kader baru Partai Gerindra, hari Minggu kemarin.

Diakui oleh Gerindra Kaltim

Pengenalan Aulia Rahman Basri sebagai kader Gerindra dilakukan pada momen Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gerindra Kaltim pada Minggu, 23 November 2025 di Hotel Puri Senyiur, Samarinda. Selain Aulia, Seno Aji selaku pimpinan Gerindra Kaltim juga memperkenalkan anggota baru lainnya, yakni Madri Pani, sosok besar di NasDem Kaltim asal Kabupaten Berau.

Seno Aji menjelaskan, bahwa ‘perekrutan’ Aulia berawal dari keinginan dari sang bupati sendiri.

“Pak Aulia menyatakan akan bergabung sejak beliau dilantik sebagai bupati Kukar. Setelah itu beliau menyampaikan kepada kami, kemudian kami minta DPC untuk menindaklanjuti.”

“Beliau sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra dan hari ini kami resmikan sebagai kader,” ujarnya pada awak media.

Dalam dunia sepak bola, sebuah perpindahan (transfer) pemain benar-benar sah jika ada pengakuan dari 3 pihak. Yakni klub asal, pemain, dan klub baru –selain tentunya tanda tangan kontrak.

Nah, pada polemik transfer politik kali ini, baru Gerindra sebagai partai baru yang sudah memberi konfirmasi –bahkan mengumumkan secara internal dan publik. Dasar dari pengumuman itu cukup kuat, ditandai dengan kehadiran Aulia dalam agenda Rakerda Gerindra Kaltim, dengan menggunakan busana khas partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.

Selanjutnya publik tengah menanti pengakuan dari Aulia –sebagai sosok yang menjalani proses transfer, serta PDI Perjuangan Kukar selaku partai pemilik Aulia.

Teka-teki ala Aulia Rahman Basri

Ketika dikonfirmasi ulang oleh awak media pada Senin, 24 November 2025, atau sehari setelah ia dinyatakan secara resmi sebagai kader Gerindra. Politisi 40 tahun itu justru menjawab dengan tebak-tebakan. Setidaknya ada 2 tebakan yang ia lontarkan.

Pertama, isu perpindahannya ini berkaitan dengan pembangunan Kukar. Meski tidak pernah dikonfirmasi secara resmi, namun keinginan menjalin sinergitas antara pemerintah daerah, pemerintah pusat (presiden), dan partai penguasa disinyalir menjadi alasan utama terjadinya gelombang perpindahan partai sejumlah kepala daerah ke Gerindra.

Aulia menegaskan bahwa prioritasnya saat ini adalah membawa Kukar ke arah pembangunan yang lebih baik.

“Sebagaimana yang saya sampaikan tadi, apapun yang kita lakukan hari ini, kita ingin memberikan kesempatan pembangunan yang terbaik untuk Kukar. Jadi apapun itu yang bisa membawa pembangunan lebih baik lagi ke Kukar, itulah arah tujuan kami,” ujarnya, meninggalkan banyak tanda tanya.

Kedua, ketika dikonfirmasi terkait kepemilikan KTA Gerindra sebagaimana yang dikatakan oleh Seno Aji. Aulia Rahman Basri kembali memberikan tebak-tebakan dengan pernyataan singkat, “Yang tahu-tahu aja.”

Setelah mengatakan itu, ia pergi meninggalkan kerumunan wartawan yang belum mendapatkan kepastian apapun.

Ketika berita ini terbit, mediaetam.com masih berupaya menghubungi PDI Perjuangan Kukar untuk memberikan jawaban konkret terkait transfer politik kadernya, Aulia Rahman Basri.

Penulis: Nur Fadillah Indah dan Redaksi Media Etam

Bagikan:

Pos terkait