Samarinda- Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun meminta kepada PT Pusat Listrik Negara (PLN) Kaltim untuk lebih memperhatikan warga di daerah-daerah tertinggal yang belum mendapatkan aliran arus listrik
Ini disampaikan Samsun saat menerima kunjungan General Manager (GM) PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kaltim, Josua Simanungkalit beserta jajaran, di Ruang Rapat Pimpinan Gedung D DPRD Kaltim, Senin (16/1/2023).
Dia berharap agar PT PLN Kaltim harus menciptakan terobosan baru terutama aliran arus listrik yang dapat menyentuh masyarakat di daerah pelosok.
Tujuannya, agar pemerataan pembangunan dari segi penerangan arus listrik dapat dirasakan secara menyeluruh, baik di pusat kota maupun di tingkat pelosok daerah.
“Kita berharap kepada PT PLN memiliki terobosan atau program baru yang berfokus ke daerah-daerah tertinggal tersebut, sehingga aliran Listrik bisa merata seperti di daerah lain,” serunya.
Politikus PDI-P ini mengatakan bahwa kedatangan petinggi PLN Kaltim ini, selain bersilaturahmi sekaligus mengundang pimpinan DPRD Kaltim untuk menghadiri peresmian PLN di proyek Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang nantinya dilaksanakan Kamis (19/1/2023) mendatang.
“Kita menyambut baik kehadiran mereka, Karena ini bentuk pembangunan sebagai bentuk pesan dan kepastian investasi. Memberikan kepercayaan pada investor baik dalam dan luar negeri, dengan tercukupinya pasokan listrik oleh PLN Kaltim,” ucap Samsun.
Disampaikannya bahwa PLN Kaltim lagi membenahi diri terkait penyambungan listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, kata Samsun, juga jaring listrik PLN juga telah terkoneksi antara Provinsi Kaltim, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara)
“Jadi, listrik di Kaltim ini di suplay dari provinsi lainnya di Kalimantan, sehingga kita bisa merasakan sekarang, tidak ada lagi pemadaman bergilir, kecuali memang ada terjadi gangguan,” jelasnya.
Menurutnya, PLN kini telah berkomitmen untuk mengurangi pembangkit listrik tenaga diesel dari sekarang. Beralih ke pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan seperti tenaga air dan tenaga surya.
“Dengan berkomitmen tersebut, hal ini sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang,” tambah Samsun.
Sebagai informasi, PT PLN (Persero) berhasil melaksanakan pengisian tegangan pertama (energize) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV, yang menghubungkan Bukuan–PT Kalimantan Ferro Industry (KFI). Energize ini untuk mendukung pertumbuhan industri nikel di Kalimantan, bahkan PLN berhasil menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 1 tahun dengan 87,93 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). (Iswanto/Adv/DPRD Kaltim)