Mediaetam.com, Jakarta. Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, mengungkapkan bahwa kondisi utang luar negeri Indonesia hingga saat ini masih dalam batas aman,karena struktur utang tersebut banyak di dominasi oleh utang jangka panjang
Dilansir dari Liputan6.com, Erwin Menagatakan pencatatan ULN Indonesia jelas terdata dalam statistik jika dibandingkan dengan kondisi tahun 1998 ketika terjadi krisis moneter, dimana ketika itu struktur utang tidak tercatat dengan baik. “ tahun 1998 saat kita krismon besar-besaran kita bahkan enggak tahu proporsi hutang kita berapa. Sekarang dengan statistic yang lebih baik kita jadi lebih tahu. Jadi, posisi kiya aman utang dalam berbagai ukurang,” ungkapnya
Adapun dikutip dari laman resmi BI, tercatat bahwa utang luar negeri Indonesia pada juli 2022 kembali menurun, dengan posisi utang tercatat USD 400,4 miliar pada akhir juli 2022, turun jika dibandingkan posisi utang luar negeri bulan sebelumnya sebesar USD 403,6 miliar. Perkembangan ini disebabkan karena penurunan utang luar negeri sektor public (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi utang luar negeri pada bulan juli 2022 mengalami kontraksi sebesar 4,1 %, lebih dalam jika dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yaitu 3,2 %
Dalam rangka untuk menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang luar negeri dan didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaanya.
Artikel ini sebelumnya sudah terbit di liputan6.com pada minggu 2 Oktober 2022 dengan judul “Tembus USD 400 Miliar, Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman”
Ikuti berita terkini dari Media Etam di Google News, klik di sini.