Mediaetam.com, Sambas – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSDKN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan validasi inovasi di daerah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Validasi tersebut merupakan bagian dari tahapan penilaian Innovative Government Award (IGA) 2022, yang diadakan usai tahap penilaian presentasi kepala daerah selesai dilakukan.
Validasi tersebut diadakan untuk memastikan keselarasan antara inovasi yang disampaikan kepala daerah dengan pelaksanaan di lapangan.
BacaJuga
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo memimpin acara tersebut pada Sabtu, 26 November 2022.
Yusharto meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas agar kualitas data inovasi yang sudah dihimpun dapat ditingkatkan.
Hal ini dibutuhkan supaya data tersebut bisa dibagikan kepada semua penerima manfaat inovasi.
Inovasi unggulan yang dipresentasikan Kabupaten Sambas pada tahap penilaian IGA yaitu menciptakan desa terjangkau internet dengan cara membangun tower.
“Yang berikutnya adalah memampukan anggota masyarakat menjadi bagian dari operator mulai dari hardware sampai dengan software. Hal itu untuk bisa menjadikan keberadaan sinyal itu bermanfaat untuk masyarakat, gagasan besar inilah yang dianggap sebagai inovasi untuk internet pedesaan,” kata Yusharto pada siaran pers, Senin (28/11/2022).
Yusharto memberikan apresiasi upaya Pemkab Sambas untuk pengelolaan inovasi tersebut dengan mengadakan kolaborasi bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Mudah-mudahan akan banyak pemda lainnya yang menjadikan masyarakat terbuka pintu untuk bisa berinteraksi dengan dunia luar, sebab banyak di desa-desa yang belum tahu internet,” ucap Yusharto.
Dia menambahkan, melalui pemanfaatan internet potensi yang saat ini dipunyai desa bisa lebih gampang diperkenalkan pada masyarakat luas.
Diharapkan potensi tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat khususnya pada peningkatan kesejahteraan.
“Contohnya jangkring yang dijual oleh petani di Tasikmalaya itu bisa dijual menembus pasar Eropa. Begitupun yang dilakukan di Sambas membuka seluas mungkin potensi yang ada di desanya agar dikenal masyarkat luas,” tuturnya.
Yusharto mengatakan bahwa tahapan pemberian nilai IGA berdasarkan indeks inovasi daerah.
Daerah-daerah yang sudah mengunggah data inovasi pada sistem, selanjutnya sistem akan mengurutkan sesuai dengan kategori penghargaan IGA.
Beberapa kategori yang terdapat pada IGA adalah provinsi terinovatif, kabupaten terinovatif, kota terinovatif, daerah perbatasan terinovatif, dan daerah tertinggal terinovatif.
“Semua itu diindeks mana yang paling tinggi untuk perbatasan kita akan memanggil lima nominator salah satunya adalah Sambas,” ucapnya.
Sumber : Lakukan Validasi Inovasi di Sambas Kalimantan Barat, Kepala BSKDN Minta Tingkatkan Kualitas Data
Editor : Eny Lestiani