Muara Muntai – Kegiatan parenting yang diinisiasi oleh Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kutai Kartanegara, Maslianawati Edi Damansyah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara (Kukar), terus berlangsung dengan semangat tinggi. Bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Muara Muntai, acara ini mengusung tema “Fasilitasi PAUD Holistik Integratif dalam Rangka Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Maria Ester; Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), Pujiyanto; Camat Muara Muntai; Bunda PAUD Kecamatan Muara Muntai; Bunda PAUD Desa; serta para guru PAUD dan SD dan orang tua murid.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Kabupaten Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, menekankan pentingnya peran aktif Bunda PAUD dalam memantau kegiatan PAUD di wilayah mereka. “Bunda PAUD perlu lebih proaktif dan melakukan monitoring kegiatan PAUD di wilayahnya, tak usah menunggu untuk diundang dan jangan terlalu banyak seremonial,” ujar Maslianawati.
Maslianawati juga menyoroti masa transisi dari PAUD ke SD sebagai periode krusial dalam perkembangan anak. “Masa paling penting adalah pada saat masa transisi yaitu saat masuk SD karena masa itu adalah masa dimana anak-anak masuk ke dunia baru sehingga perlu pendampingan,” tambahnya. Ia juga meminta para guru TK untuk mendampingi anak didiknya di SD, serta guru kelas 1 dan 2 SD agar lebih bersabar dan mengingat bahwa masa tersebut masih merupakan masa bermain bagi anak-anak.
Menanggapi isu stunting, Maslianawati menekankan pentingnya pemahaman gizi yang baik bagi anak. “Tidak perlu mahal, tetapi paham bagaimana komposisi makanan bagi anak,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa program PAUD dan SD dihubungkan dengan upaya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menurunkan angka stunting.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Maria Ester, menjelaskan bahwa pengembangan PAUD secara holistik integratif merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Ester menekankan pentingnya masa transisi dari TK ke SD dan meminta agar perhatian juga diberikan kepada anak-anak disabilitas agar mereka dapat bersekolah dengan layak.
“Pengembangan PAUD dengan holistik integratif merupakan upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam secara simultan, sistematis, dan terintegrasi,” terang Maria Ester. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terbangun guna menjadikan anak-anak Kutai Kartanegara sebagai generasi emas.
Acara ini menyoroti komitmen para pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan transisi yang mulus ke jenjang pendidikan dasar, sambil tetap memperhatikan pentingnya asupan gizi yang tepat dalam upaya pengentasan stunting. Harapan besar disematkan kepada Bunda PAUD Kecamatan dan Desa untuk bekerja sama dalam mewujudkan generasi emas di Kutai Kartanegara.