Tenggarong – Kepergian Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), H. Junaidi Bin Adul Ijab, yang akrab disapa Bung Jun, meninggalkan duka mendalam di kalangan masyarakat dan pejabat daerah. Almarhum tutup usia pada Senin (2/12) malam di RSUD Aji Muhammad Parikesit, Tenggarong Seberang. Kepergiannya yang tiba-tiba membuat banyak pihak terkejut, terutama karena beberapa jam sebelumnya ia masih aktif berkomunikasi dengan rekan-rekan sejawatnya.
Rumah Duka yang Penuh dengan Doa
Puluhan pelayat memadati rumah duka di Jl. Sangkulirang Gg. Mega Maluhu, Tenggarong. Dari tokoh masyarakat hingga pejabat pemerintahan, semua hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Bupati Kukar, Edi Damansyah, juga terlihat melepas jenazah almarhum sebelum dimakamkan di Pemakaman Muslimin Muara Lengat, Loa Ipuh.
“Ini kabar yang mengejutkan kami semua. Siang kemarin, kami masih berbincang dengan almarhum. Namun takdir berkata lain,” ujar Bupati Edi dengan nada bergetar saat menyampaikan belasungkawa.
Edi menambahkan bahwa almarhum meninggalkan torehan pengabdian yang luar biasa selama masa jabatannya. Ia mengajak semua pelayat untuk mendoakan agar karya dan dedikasi almarhum diterima sebagai amal ibadah.
Prosesi Pemakaman yang Khusyuk
Setelah dishalatkan di rumah duka dan Masjid Al Mubarokah, jenazah Bung Jun diiringi menuju peristirahatan terakhir. Tangis haru dan doa mengalir sepanjang prosesi pemakaman, menandakan besarnya rasa kehilangan masyarakat Kukar.
Habib Abdul Kadir, salah satu tokoh yang hadir, memberikan kesan mendalam tentang sosok Bung Jun. “Beliau bukan hanya pemimpin, tetapi juga seorang teman yang selalu peduli dengan rakyat kecil. Kukar kehilangan salah satu tokoh terbaiknya,” ujarnya.
Pengabdian yang Akan Selalu Dikenang
H. Junaidi dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua DPRD, ia tetap meluangkan waktu untuk mendengarkan aspirasi warga. Dedikasinya tidak hanya terlihat dalam kebijakan yang diambil, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari yang selalu penuh kehangatan.
Bupati Edi menegaskan, jejak perjuangan almarhum harus menjadi inspirasi bagi para pemimpin Kukar di masa depan. “Almarhum telah memberikan yang terbaik untuk Kukar. Kita semua harus melanjutkan semangat dan pengabdiannya,” ungkapnya.
Kepergian Bung Jun menjadi pengingat bagi semua, bahwa setiap pemimpin memiliki peran besar yang akan terus dikenang oleh masyarakat. Pesan terakhir yang tertinggal dari dedikasi Bung Jun adalah pentingnya keikhlasan dalam melayani dan menjaga amanah dengan sepenuh hati.
Kini, sosok Bung Jun telah tiada, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam hati masyarakat Kukar. Selamat jalan, Bung Jun. Semoga damai di sisi-Nya.