Mediaetam.com, Berau – Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman akhirnya membuka suara terkait ketidakhadiran pihaknya memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh DPRD Berau, pada Senin (19/12/2022) lalu.
Dirinya mengaku bahwa pihaknya hanya dapat menghadiri undangan rapat tersebut apabila tema yang dibahas berkaitan dengan kepentingan masyarakat yang tidak dilayani secara signifikan.
“Misalnya, di kota ini satu bulan air tidak mengalir. Nah, itu boleh panggil PDAM,” tuturnya, saat ditemui Mediaetam.com di Kantor Perumda Air Minum Batiwakkal, Jalan Raja Alam II, Teluk Bayur, Berau.
Sesuai pemberitaan media ini sebelumnya, Rabu (21/12/2022), RDP yang digelar Lembaga Legislatif itu mengusung tema Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perumda Air Minum Batiwakkal Tahun Anggaran (TA) 2023.
Terkait tema tersebut, Saipul menegaskan bahwa masalah anggaran sudah ditugaskan kepada Dewan Pengawas Perumda Air Minum Batiwakkal.
“Jadi, kita harus proporsional karena sudah ada tugasnya masing-masing. Tidak ada satu lembaga yang punya peranan berlebih. Meskipun, saya sebenarnya bersedia untuk membuka realisasi anggaran tersebut, seperti perjalanan dinas. Saya bersedia untuk objektif dan membuka realisasi itu semua,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan publik harus bisa membedakan posisi Perumda Air Minum Batiwakkal sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebab, menurut Saipul, sistem rumah tangga Perumda itu sudah diatur dalam PP 54 Tahun 2017 tentang BUMD. Sehingga, segala pengawasan dan evaluasi menjadi wewenang Dewan Pengawas yang akan dipertanggungjawabkan kepada Kuasa Pemilik Modal (KPM), dalam hal ini Bupati Berau, Sri Juniarsih.
Adapun ketidakhadiran pihaknya dalam memenuhi undangan RDP tersebut, Saipul mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui adanya informasi terkait hal itu. Pasalnya, dia sedang berada di Samarinda untuk menghadiri Rapat Penyesuaian Tarif. Undangan itu pun, baru diketahuinya melalui group WhatsApp, pada Minggu (18/12/2022) sore lalu.
“Sekretaris saya juga sedang cuti. Kemudian, saat saya tanya apakah ada undangan RDP, sekretaris saya jawab tidak ada. Jadi, itu mendadak kabarnya,” katanya.
Menurut Saipul, ketidakhadiran pihaknya untuk memenuhi undangan RDP sebenarnya terjadi semata-mata karena miskomunikasi. “Sebaiknya langsung di WA ke saya, kalau ada rapat,” tegasnya. (Christian)