Samarinda, Mediaetam.com – Tak banyak politisi yang berani membawa wacana pembangunan hijau pada pesta politik. Padahal, banyak hal soal isu lingkungan yang semestinya bisa para politisi bawakan.
Rupanya para politisi Kaltim masih perlu belajar soal isu ini. Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim pun Menggelar Pelatihan Modul Prinsip Pembangunan Hijau Bagi Peserta Pilkada dan Pemilu 2024 di Kalimantan Timur. Acara ini melibatkan 18 partai politik di Hotel Mercure Samarinda pada, Kamis (21/09/23).
Yayan Subekti, dari YKAN mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya memfasilitasi kesepakatan pembangunan hijau di Kalimantan Timur. Menurutnya, saat ini sudah ada 13 inisiatif model yang terbangun berkaitan dengan isu-isu tersebut.
BacaJuga
“Saat ini kami mencoba memberikan pemahaman terkait pembangunan hijau dan menjaring partisipasi dari kawan-kawan Partai politik dan pihak legislatif. Karena sebelumnya kami lebih banyak menjaring dari kelompok masyarakat di akar rumput dan mitra-mitra pembangunan,” ungkap Yayan
Lanjutnya, tujuan menjaring dari keterlibatan pihak legislatif dan partai politik adalah agar mereka bisa memberikan aksi nyata dalam isu pembangunan hijau. Kemudian, para kader yang jadi legislator, bisa menopang regulasinya.
Ia pun berharap agar partai politik dalam menyongsong Pemilu dan Pilkada 2024 dapat mendorong kader-kadernya untuk mengkampanyekan soal pembangunan hijau kepada calon-calon konstituen.
Karena momentum politik 2024 adalah momentum yang cukup strategis bagi kader-kader partai politik untuk mengkampanyekannya di Kalimantan Timur.
“Apalagi calon-calon konstituen ke depan akan lebih banyak didominasi oleh generasi Z. Sehingga kader-kader partai politik harus mulai fokus terhadap isu lingkungan yang juga banyak menjadi konsentrasi isu yang disuarakan generasi Z,” tutupnya.
Pekerjaan Rumah Mengajak Keterlibatan Politisi
Sementara itu, salah satu narasumber dalam acara pelatihan modul prinsip pembangunan hijau Tomy Satria menjelaskan keterlibatan partai politik sangat dibutuhkan dalam mengkampanyekan pembangunan hijau.
Ia mengatakan selama ini konsentrasi terhadap isu pembangunan hijau lebih banyak bergerak dari LSM maupun NGO.
“Setidaknya dengan adanya kegiatan hari ini yang melibatkan partai politik dalam membicarakan isu-isu yang berkonsentrasi pada pembangunan hijau, dapat memberikan bekal pengetahuan. Khususnya kepada kader partai politik apabila nanti menduduki kursi legislatif,” ungkapnya.
Dia mengharapkan peran yang begitu kuat dari partai politik karena bagaimanapun mereka memiliki instrumen kader hingga tingkat desa. Selain itu, mereka juga punya perwakilan di lembaga legislatif dari nasional hingga daerah sehingga itu sangat vital,” terangnya.
Selain itu, ia juga beranggapan apabila konektivitas partai politik dalam mengkampanyekan pembangunan hijau dari tingkat DPP, DPD, dan DPC terjalin secara baik.Maka tidak menutup kemungkinan itu akan memberikan dampak yang begitu besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pembangunan hijau.
“Partai Politik ini memiliki infrastruktur yang cukup kuat hingga ke akar rumput. Sehingga apabila partai politik menitipkan pesan terhadap isu-isu yang berfokus pada pembangunan hijau. Saya rasa itu akan memberikan dampak yang begitu besar tanpa kemudian melupakan menggali potensi prospek pengembangan ekonomi maupun isu-isu lainnya,” jelasnya.
Dia menambahkan, melalui berbagai model diskusi yang mereka adakan, harapannya mampu menjadi investasi. Juga memberikan perspektif baru bagi kader-kader partai politik dalam menghadirkan regulasi-regulasi yang berpihak terhadap lingkungan hidup. Terutama terhadap pembangunan hijau.
Mengingat, gugatan-gugatan regulasi berkaitan dengan lingkungan hidup, lebih mengarah kepada aspek transparansi. Akuntabilitas dari penyusunan regulasinya.
“Itulah pentingnya bagi kader-kader partai politik yang duduk di legislatif untuk menyusun kebijakan transparan dan akuntabel,” pungkasnya.
Sebenarnya Disambut Baik
Seorang peserta, yaitu Dadan yang mewakili Partai Gerindra mengatakan pembekalan partai politik terhadap pentingnya pembangunan hijau itu sangat bermanfaat.
Menurutnya, Kalimantan Timur mengalami krisis lingkungan hidup. Hal ini akibat eksploitasi besar-besaran. Baik terhadap pengelolaan sumber daya alam maupun akibat pembangunan infrastruktur.
“Melalui kegiatan pembekalan dalam pelatihan modul prinsip pembangunan hijau ini. Para kader-kader partai politik yang akan berkontestasi di momentum politik 2024 setidaknya telah memiliki bekal perspektif, terkait isu lingkungan hidup yang akan disampaikan pada konstituen,” ungkapnya.