Awas Kolesterol dan Merkuri Mengintai Dalam Telur Penyu

ilustrasi penyu di Pulau Derawan (mediaetam.com)
ilustrasi penyu di Pulau Derawan (mediaetam.com)

PETUGAS berhasil mengamankan ribuan telur penyu dari Pulau Bilang-Bilangan, Berau. Bagi masyarakat yang berpikir telur penyu banyak manfaat untuk tubuh, sebaiknya perlu berpikir ulang. Sebab, ada risiko kesehatan yang mengintai. 

Melansir dari laman Alodokter. Dari penjelasan dokter Amadeo Drian Basfiansa, ditinjau dari segi kesehatan, lingkungan, ekosistem, dan hukum, mengonsumsi telur ini amat dilarang. Baik itu bagi anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan yang hamil dan menyusui atau yang tidak.

Bacaan Lainnya

Penjelasannya demikian. Dari segi kesehatan, informasi yang ada mengenai telur penyu bahwa telur tersebut memiliki nutrisi yang tinggi, meningkatkan vitalitas dan berbagai manfaat lainnya, semua itu tidak benar dan sudah dibuktikan melalui penelitian. 

“Dari segi kolesterol, kandungan kolesterol yang ada pada sebutir telur penyu memiliki kandungan yang sama atau bahkan lebih banyak dari 20 telur ayam. Padahal kita ketahui sendiri bahwa kandungan kolesterol tinggi bisa menjadi penyebab dari berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan stroke,” paparnya.

Tingginya kadar kolesterol ini pada laki-laki justru bisa membuat mereka mengalami impotensi atau gangguan ereksi. Kandungan nutrisi lainnya seperti protein pun tidak lebih banyak dari sebutir telur ayam biasa.

Pada ibu hamil, telur penyu menyimpan potensi masalah kesehatan yang berbeda lagi. Dalam beberapa dekade terakhir, laut sudah menjadi sangat tercemar, baik itu oleh limbah cairan ataupun limbah plastik. 

Ini menyebabkan telur ini memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Sehingga, menjadikan telur tersebut sangat berbahaya dikonsumsi ibu hamil di trimester berapapun. Karena merkuri adalah musuh utama perkembangan sistem saraf dan otak bayi. Meskipun anak pada akhirnya akan lahir sehat, kemampuannya berjalan, berbicara, mengingat dan memperhatikan bisa jadi sangat terganggu. (redaksi)

Bagikan:

Pos terkait