Dokter di Kaltim Masih Kurang, Rumah Sakit Makin Banyak

Groundbreaking Jokowi di IKN beberapa waktu lalu (Pemprov Kaltim)
Groundbreaking Jokowi di IKN beberapa waktu lalu (Pemprov Kaltim)

SAMARINDA – Hari ini (20/12), Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking rumah sakit umum pemerintah di Ibu kota nusantara (IKN). Rumah sakit ini, jadi yang keempat di IKN. Namun, pemerintah harus berpikir soal dokter yang akan bekerja. Sebab, saat ini saja Kaltim masih kekurangan dokter.


WHO memiliki standar rasio satu dokter untuk seribu penduduk. Namun, Kaltim masih kepayahan mencari dokter. Jangankan yang spesialis, dokter umum pun masih kurang.

Bacaan Lainnya

 

Melansir data dari Pemprov Kaltim. Jumlah penduduk Kaltim ada sekitar 3,7 juta orang. Sedangkan, jumlah dokter secara keseluruhan hanya 2.800an orang. Jumlah dokter itu sudah terdiri dari dokter gigi, dokter gigi spesialis, dokter umum, dan dokter spesialis.

 

Namun, adanya IKN membuat pengusaha layanan kesehatan melirik wilayah ini.

 

“Sudah mulai dibangun tiga rumah sakit swasta, yang kami groundbreaking bulan yang lalu, dua bulan yang lalu, dan tiga bulan yang lalu, ada tiga,” kata Jokowi dalam acara peletakan batu pertama RSUP di IKN, Kalimantan Timur, seperti melansir laman Diskominfo Kaltim.

 

Jokowi juga menyampaikan bahwa setelah pembangunan RSUP, ada tiga rumah sakit swasta lainnya yang sudah menunggu giliran untuk dimulai pembangunannya.

 

“Dan hari ini, kami groundbreaking lagi untuk Rumah Sakit Umum Pusat yang akan dibangun oleh Pemerintah,” tambahnya.

Rumah Sakit Antre

Setelah RSUP tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa tiga rumah sakit swasta lainnya tengah menunggu giliran untuk dimulai pembangunannya.

 

“Saya nggak tahu di Ibu Kota Nusantara ini kok berbondong-bondong orang mendirikan rumah sakit,” kata Jokowi.

 

Namun demikian, dengan banyaknya rumah sakit di IKN, Jokowi berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang pergi ke luar negeri. Sebab, mereka bisa berobat di rumah sakit di IKN.

 

“Ini nanti mestinya, kalau sudah jadi semuanya, tidak ada lagi masyarakat kita yang pergi ke Malaysia, Singapura, Jepang, ke Amerika untuk kesehatannya. Kami harapkan semuanya nanti bisa dilakukan di Indonesia, di Ibu Kota Nusantara khususnya,” harapnya. (Redaksi)

 

Bagikan:

Pos terkait