Balikpapan – Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan, Heria Prisni menyampaikan jika Pemerintah Kota Balikpapan telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait monitoring kesediaan dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok jelang Ramadan.
“Monitoring ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan untuk Kota Beriman masih aman. Bila hanya bergantung dari hasil produksi Balikpapan saja, ketersediaan kebutuhan pokok tentu tidak cukup,” ujar Heria pada Selasa (29/3/2022).
Kata dia, Kemendagri membeberkan data sebaran dari pusat-pusat produksi setiap jenis komoditas. Sehingga bisa terlihat ketersediaan bahan pokok masih aman. Kini tugas Pemkot Balikpapan untuk menjalin komunikasi dan kerja sama dengan daerah pemasok.
BacaJuga
“Kami tinggal perlu menguatkan kerja sama dengan daerah penghasil. Balikpapan memang memiliki ketergantungan bahan pokok dengan daerah luar sangat tinggi. Sebab produksi lokal hanya mampu memenuhi sekitar 15 persen dari total kebutuhan pangan di Kota Minyak,” tuturnya.
Seperti diketahui, Balikpapan memang bukanlah daerah penghasil. Jadi, yang perlu dikawal adalah bagaimana distribusi agar tidak terganggu.
Dia menyebutkan, komoditas yang menjadi perhatian antara lain cabai, daging sapi, minyak goreng, dan sebagainya.
“Secara nasional, kebutuhan pangan cukup sampai beberapa bulan ke depan. Termasuk Ramadan hingga Idulfitri,” ungkapnya.
Kata dia, untuk daging sapi, stok yang tersedia secara nasional sebanyak 35,43 ribu ton.
Sementara kebutuhan daging sapi 32,14 ribu ton per bulan. Itu artinya persediaan masih cukup kurang lebih sekitar 1,1 bulan.
“Kalau terhitung dari sekarang sampai lebaran aman. Tinggal distribusinya yang kami perhatikan dari daerah pemasok. Misalnya daging sapi, biasanya mendatangkan dari Palu dan Gorontalo.
Sementara, untuk komoditas ayam tidak begitu sulit, karena bisa terpenuhi dari hasil produksi di Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
Juga cabai, sayur, jagung, dan kacang tanah yang dipasok cukup dari Balikpapan dan daerah sekitarnya.
“Kalau bawang merah didapatkan dari Sulawesi, Surabaya, dan Probolinggo. Kalau ikan bisa dipenuhi Balikpapan, Banjarmasin, Berau, Samarinda, dan sekitarnya. Intinya ketersediaan pangan aman. Pusat mengarahkan agar kita memperkuat kerja sama dengan daerah pemasok,” tutupnya. (adv/kmf/alexander)