Mediaetam.com, Jakarta – Menteri Keuangan periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro menanggapi fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini.
Dilansir dari CNBCIndonesia.com Bambang mengungkapkan di tengah kondisi pelemahan ekonomi dunia seperti saat ini, karena agresifnya kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral negara-negara maju hingga tekanan inflasi, pemerintah perlu melanjutkan perbaikan kebijakan, terutama menyangkut kemudahan berinvestasi.
“Memang kita harus terus melanjutkan kemudahan berinvestasi, bagaimana pun kita tetap membutuhkan investasi baik untuk inflow kalau yang asing,” kata Bambang.
Konsistensi kebijakan untuk menciptakan iklim kemudahan berinvestasi ini menurut Bambang perlu terus dilaksanakan karena peluang masuknya investasi asing ke Indonesia masih sangat besar, meskipun dari sisi aliran modal asing yang masuk dalam bentuk investasi portofolio maupun saham bisa terus keluar karena tingginya tingkat suku bunga acuan bank sentral negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat.
Terutama karena kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum di Indonesia porsinya masih di atas 50 persen hingga kuartal III-2022 meski trennya menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini kata Bambang masih menunjukkan pasar domestik masih bergairah.
“Memang kita tidak bicara investasi yang sifatnya portofolio yang saat ini malah terjadi outflow, tapi saya melihat masih ada inflow karena masih banyak investor global yang melihat bahwa negara-negara di ASEAN, dan Indonesia masih punya prospek ke depan ketika bicara misalkan untuk produk manufaktur olahan dan juga yang terkait Indonesia misalkan hilirisasi,” kata dia.
Sumber : Eks Menkeu Beri Warning, Jangan Sepelekan Fenomena PHK!
Editor : Muhammad Amin Khizbullah