Pemdes Loh Sumber Tegaskan Akan Lakukan Pembinaan Berkelanjutan

Tenggarong – Pemdes Loh Sumber, Loa Kulu, Kutai Kartanegara berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kali ini melalui pemberdayaan ekonomi dengan basis kelompok usaha.

Sukirno menegaskan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan bagi masyarakat desa, agar keterbatasan bisa teratasi.

Bacaan Lainnya

 

“Memang perlu perbaikan, pendampingan, pembinaan yang lebih luas. Karena kami orang desa ini memang memiliki keterbatasan,” ungkap Sukirno.

 

Sukirno Kepala Desa setempat, menilai meski sudah banyak pelatihan dan pembinaan seringkali programnya tidak berkelanjutan. Setelah pelatihannya selesai, para peserta cenderung tidak mendapat pendampingan yang dibutuhkan untuk memajukan usaha.

 

“Kadang-kadang, pembinaan dilakukan tidak berkelanjutan. Setelah pelatihan, habis, selesai. Tapi pendampingan harus berlanjut,” tuturnya.

 

sebagai solusinya, Pemdes Loh Sumber fokus pada perubahan pola pikir masyarakat ddesa terutama dalam ketergantungan pada bantuan pemerintah. Ia menegaskan setiap kelompok usaha mendapat bantuan dari anggaran desa harus bisa menunjukan progres nyata.

 

“Kami tegas di sini. Bagi kelompok-kelompok usaha, kelompok pemuda, atau apapun bentuknya, kalau memang tidak ada progres apalagi sudah pernah dibantu, dialokasikan dari anggaran desa tapi mereka tidak komitmen dan tidak berkembang, kami hentikan,” tegasnya.

 

Ia juga menambahkan kelompok-kelompok usaha yang berhasil, harapannya bisa terus berkembang dan membantu baru yang membutuhkan bantuan.

 

“Kelompok lama harus membantu kelompok baru sehingga Berkelanjutan,” ujar Sukirno.

 

Misalnya adanya inisiatif masyarakat membuka usaha pencucian dan bengkel, mendapat dukungan penuh dari desa. Kemudian setiap kegiatan desa harus melibatkan kelompok usaha, misalnya saja kelompok ikan ikut berkontribusi dalam penyediaan konsumsi dalam kegiatan desa.

 

“Alhamdulillah, setiap kegiatan desa kelompok ikan, kelompok apapun mereka ikut kontribusi. Misalnya saat desa ada kegiatan, kelompok lele bantu konsumsi 1–2 kg. Itu luar biasa,” kata Sukirno.

 

Sukirno juga berharap bisa menciptakan sistem ekonomi berkelanjutan di desa yang ia tempati. Serta menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat.

 

“Harapan kami, kelompok-kelompok ini menjadi owner dan membentuk sistem manajemen yang baik,” ungkapnya.

Bagikan:

Pos terkait