Samarinda– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun mengaku produksi beras di Kaltim dalam tiga tahun belakangan ini mengalami penurunan.
Menurutnya, penurunan itu dikarenakan tidak adanya keseriusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam menangani sektor pertanian.
Dia juga menyayangkan penurunan itu, padahal di tengah adanya potensi perpindahan penduduk dalam skala besar karena adanya Ibu Kota Negara (IKN).
BacaJuga
Seharusnya, kata dia, Pemprov Kaltim mulai saat ini dapat lebih fokus dalam meningkatkan produksi pertanian yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Jangan sampai justru berbanding terbalik adanya pertumbuhan penduduk malah produksi berkurang, sudah saatnya kita menciptakan kemandirian pangan,” ucapnya, Senin (6/3/2023).
Berdasarkan data yang berhasil dihimpunnya, produksi beras di Kaltim pada 2020 sebanyak 152 ribu ton, kemudian pada 2021 turun menjadi 142 ribu ton, sedangkan pada 2022 semakin turun menjadi 135 ribu ton.
“Setiap tahunnya malah semakin menurun, seharusnya dengan adanya IKN semakin meningkat, ini harus ada terobosan dalam bidang pertanian,” imbuhnya.
Menurut Politikus PDI Perjuangan ini, seharusnya Pemprov Kaltim lebih konsen terhadap sektor pertanian sehingga bisa segera mendorong pola modernisasi pertanian melalui mekanisasi pertanian atau segala aktivitas inovasi teknologi yang bertujuan untuk memudahkan proses bertani.
“Jika hal itu diterapkan maka diyakini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Kaltim . Selain itu bisa mendorong generasi muda untuk bisa berkecimpung pada bidang pertanian, banyak manfaatnya,” tandasnya. (Iswanto/Adv/DPRD Kaltim).