SAMARINDA- Bawaslu Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat jangkauan sosialisasi pemilu yang dilakukan oleh Kota Samarinda menduduki peringkat pertama. Sosialisasi pemilu di kota ini memiliki daya jangkau dengan total 6,5 ribu jangkauan. Sementara itu jangkauan sosialisasi terendah ada di Kabupaten Mahakam Ulu
dengan jumlah 463 jangkauan.
Anggota Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung memaparkan dalam keterangan tertulisnya, kegiatan pencegahan yang telah terlaksana digelar dengan beberapa bentuk kegiatan dengan metode yang berbeda. Hal ini dilakukan agar jajaran Bawaslu Provinsi Kaltim dapat melakukan proses sosialisasi dan pendidikan dengan efektif ke lapisan peserta yang berbeda pula.
Diantaranya bentuk kegiatan sosialisasi pengawas partisipatif, pendidikan pengawas partisipatif,
rapat koordinasi/rapat kerja, sosialisasi peraturan perundang-undangan, seminar/ diskusi/ dialog, FGD,
MoU, kuliah tamu, bimtek/pelatihan dan kegiatan lainnya.
“Kegiatan pencegahan dilaksanakan secara internal, eksternal dan berkolaborasi dengan beberapa pihak yang telah bekerjasama dengan bawaslu Kaltim,” paparnya.
Tren kegiatan pelaksanaan kegiatan tertinggi jatuh pada sosialisasi pengawas partisipatif dengan jumlah 234 kegiatan. Kemudian untuk tren kegiatan terendah pada kegiatan bimtek sebanyak 8 kali dan kegiatan lainnya.
Selain itu, Bawaslu Provinsi Kalimantan Timur telah mengeluarkan 32 surat himbauan selama tahun 2023
untuk melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran pada Pemilu 2024. Mereka menyampaikan imbauan kepada peserta Pemilu 2024, penyelenggara pemilu, hingga mitra-mitra strategis Bawaslu seperti Polisi dan TNI. (Bon/redaksi)
Baca juga: Baru Satu Persen, Bawaslu Kalimantan Timur Butuh Dukungan