Upaya Pemkot Samarinda Terus Menekan Harga Minyak Goreng di Pasaran, Salurkan 6 Ribu Liter

Wali Kota Samarinda Andi Harun, mengawal langsung ke lapangan, saat penyaluran minyak goreng curah di Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Rabu, 25 Mei 2022. [Dok. Mediaetam.com]

SAMARINDA- Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya meringankan beban masyarakat. Salah satunya berupaya menekan harga minyak goreng.

Bacaan Lainnya

Pemkot Samarinda menyalurkan 6.000 liter minyak goreng curah di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Rabu (25/5/2022).

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menjelaskan penyaluran minyak goreng tersebut sebagai wujud kepedulian Pemkot terhadap masyarakat.

Apalagi, ungkap dia, harga minyak goreng di pasaran masih tinggi berkisar Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu per liter meski persediaannya semakin banyak.

“Warga sangat senang, mengapresiasi kegiatan Pemkot. Jadi walaupun persediaan minyak goreng di pasaran sudah banyak tapi kan harganya masih relatif tinggi,” ungkap Andi Harun saat diwawancarai awak media.

Setelah ini, kata Andi Harun, selanjutnya akan berlanjut ke beberapa wilayah lainnya di Kota Samarinda secara bertahap.

Wali Kota Samarinda Andi Harun, mengawal langsung ke lapangan, saat penyaluran minyak goreng curah di Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Rabu, 25 Mei 2022. [Dok. Mediaetam.com]
Bahkan Pemkot telah mengalokasikan 600 ton minyak goreng curah melalui Perumda Varia Niaga untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat.

“Ini akan terus berlanjut, kita salurkan secara bertahap,” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Marnabas mengaku penyaluran minyak goreng curah ke Kelurahan Lempake itu merupakan tindak lanjut dari persoalan.

Seharusnya, kata dia, penyaluran minyak goreng tersebut dilakukan pada beberapa bulan yang lalu, hanya saja persediaan minyak gorengnya terbatas.

“Beberapa waktu lalu sudah dijadwalkan sebenarnya, saat warga sudah menyiapkan uang dan tempat, waktu itu kuotanya minyaknya sedang habis,” jelas Marnabas.

Dalam penyaluran minyak goreng tersebut, sebut dia, ada dua pihak yang saling bekerjasama yakni Perumda Varia Niaga Samarinda dan PT Rajawali Nusindo yang memiliki pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Kota Balikpapan.

“Tugas kami (Disdag,red) hanya melaporkan daerah mana yang masih kekurangan minyak atau yang perlu diprioritaskan. Jadi kami arahkan Perumda Varia Niaga dan PT Rajawali untuk distribusi penjualan di sana,” terangnya. (Advertorial)

Bagikan:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan