TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat perannya dalam mendukung pendidikan keagamaan melalui berbagai program bantuan bagi pondok pesantren. Tak hanya fokus pada pembangunan sarana fisik, ke depan pemerintah juga akan memperluas dukungan hingga ke aspek pembiayaan pendidikan bagi para santri.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza, mengungkapkan bahwa Pemkab Kukar telah menuntaskan target bantuan untuk 50 pondok pesantren di seluruh wilayah Kukar.
“Pondok pesantren kita sudah merampungkan target 50 pondok pesantren. Tahun ini ada tiga pondok pesantren yang kita bantu, yang kemarin diserahkan secara simbolis di acara Hari Santri. Itu di Marangkayu, Samboja, dan Samboja Barat, dengan bantuan operasional sebesar Rp100 juta,” jelasnya, Senin (11/11/25.
Menurut Dendy, bantuan yang diberikan bukanlah akhir dari dukungan Pemkab Kukar terhadap lembaga pendidikan keagamaan. Tahun depan, pemerintah berencana meningkatkan atau mengekskalasi program tersebut agar manfaatnya lebih luas dan tepat sasara
“Tahun depan itu, sesuai arahan Pak Bupati, kita akan mengekskalasi program tersebut,” ujarnya.
Siapkan Bantuan Pendidikan
Dendy menambahkan jika Pemkab Kukar akan mulai menyiapkan skema bantuan baru bagi para santri. Bantuan itu nantinya bukan hanya berbentuk dana operasional untuk pondok pesantren, melainkan juga akan menyasar langsung kebutuhan biaya pendidikan santri.
“Jadi tidak monoton hanya bantuan operasional. Bisa jadi nanti tahun depan itu ada bantuan pendidikan bagi santri pondok pesantren. Jadi satu santri itu mendapat bantuan per bulan dengan nominal tertentu,” tambahnya.
Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan, banyak pondok pesantren di Kukar yang membutuhkan bantuan bukan hanya untuk pembangunan sarana dan prasarana, tetapi juga untuk biaya pendidikan santri. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar tidak ada santri yang tertinggal dalam menempuh pendidikan agama.
“Karena evaluasi pondok pesantren yang ada di Kutai Kartanegara ini kadang tidak hanya membutuhkan sarana-prasarana, tapi juga membutuhkan bantuan biaya pendidikan,” tuturnya.
Dendy menuturkan masih banyak anak-anak Kukar yang ingin menimba ilmu di pondok pesantren, namun terkendala biaya. Oleh karena itu, Pemkab Kukar melalui program kesejahteraan rakyat akan hadir membantu mereka agar tetap bisa bersekolah.
“Banyak anak-anak Kukar yang mau masuk pondok pesantren tapi tidak bisa membayar SPP. Nah, itu nanti program pemerintah daerah akan hadir di situ,” harapnya.
Langkah nyata ini merupakan bagian dari 17 Program Prioritas “Kukar Idaman Terbaik” yang diusung oleh Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin. Salah satu fokusnya adalah peningkatan sumber daya manusia yang religius, berdaya saing, dan berakhlak mulia melalui penguatan lembaga pendidikan keagamaan.
Pemkab Kukar ingin memastikan bahwa tidak ada lagi santri di Kukar yang tertinggal hanya karena keterbatasan biaya. Dukungan pemerintah diharapkan dapat memperkuat peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan moral, spiritual, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat Kukar Idaman Terbaik yang sejahtera dan berkeadilan. (Nur/Adv/Prokom Kukar)








