Debat Pilkada Bontang, Adu Gagasan Joni Muslim dan Basri Rase Soal Konkuren

Suasana Debat Pilkada Bontang 2020, di salah satu hotel di Samarinda, Rabu, 18/11/2020.

Mediaetam.com, Bontang – Perdebatan menarik tersaji pada saat debat kedua calon wali kota dan calon wakil wali kota Bontang.

Di sesi tersebut, Calon Wakil Wali Kota Bontang Joni Muslim mengajukan pertanyaan ke pasangan Basri-Najirah.

Bacaan Lainnya

Joni mengatakan Berdasarkan UU RI no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa urusan konkuren diserahkan kepada daerah, dan kondisi sekarang APBD menurun akibat covid-19, sehingga pemerintah Kota Bontang sangat selektif menjalankan urusan pemerintahan.

“Jika APBD Kota Bontang 2021 benar-benar menurun, urusan konkuren yang menjadi pilihan utama pasangan nomor urut 1?,” Kata Joni.

Suasana Debat Pilkada Bontang 2020, di salah satu hotel di Samarinda, Rabu, 18/11/2020.

Basri Rase menjawab, Bicara Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini menjadi salah satu tujuan ke depan, karena belum maksimal.

Kalo pun terjadi, menurutnya, tidak jadi masalah karena Basri menyebut memiliki langkah-langkah antisipasinya.

“Kita harus membuat program dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan mengutamakan ekonomi mikro terutama UMKM,” kata Basri.

Dia melanjutkan, di Jawa luar biasa. Tidak ada industri makro tapi mereka bisa luar biasa, olehnya Basri menyebut jika menjabat akan memberikan dana stimulan Rp 50-250 juta untuk pemberdayaan masyarakat.

“Kedepan kita ingin satu kelurahan bisa menghasilkan produk,” ucapnya.

Jawaban Basri Rase ditanggapi kembali oleh Joni Muslim.

“Mohon maaf sepertinya agak meleset tadi,” jawabnya.

Dia melanjutkan, Konkuren itu adalah apa yang diserahkan pemerintah kepada daerah, konkuren itu klasifikasi pemerintahan, ada absolut pemerintahan umum.

Absolut itu adalah menangani produk luar negeri kemudian keamanan.

Kemudian konkuren itu ada yang wajib, seperti peningkatan tenaga kerja, kesehatan dll.

Kemudian pilihan yang kami maksud, kata Joni, adalah bagaimana meningkatkan kelautan dan perikanan, bagaimana meningkatkan ekonomi krearif dan pariwisata, sektor perdagangan dan industri.

“Sektor wajib tidak boleh kita tinggal, karena inilah yang menjadi penting,” ucapnya.

Hal ini ditanggapi oleh Basri Rase.
“Berbicara PAD secara pilihan, kami mempunya pilihan pemerintahan kedepan, bapak silahkan saja kalo ada pilihan,” ucap Basri

Dia menambahkan pilihannya adalah masalah ekonomi mikro, ia berkeyakinan kalo pemberdayaan masyarakat yang utama. Di tiap kelurahan memiliki produk tersendiri, pasti akan bermanfaat. (Akbar)

Bagikan:

Pos terkait