Angggota DPRD Kaltim Herliana Yanti mewakili Ketua Makmur HAPK mengahdiri undangan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ke-19, di Lapangan Depan Kantor Bupati PPU, KM 9, Kelurahan Nipah-Nipah, Kamis (11/3/2021).
Dahulunya wilayah Penajam dihuni oleh Suku Paser Tunan dan Suku Paser Balik. Kedua suku ini berinduk dari suku paser yang saat ini tinggal di Kabupaten Paser. Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, dahulunya dikawasan tersebut dihuni oleh kelompok-kelompok suku yang hidup terpencar.
Masing-masing kelompok mendirikan kerajaan kecil yang biasa disebut Kerajaan Adat. Masing-masing kerajaan menjalankan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Pada umumnya mereka membangun kerajaan adat disekitar sungai dan teluk yang ada di sekitaran penajam.
BacaJuga
Dalam satu kerajaan adat biasanya dipimpin oleh raja atau ketua adat. Misalnya pemerintah adat Suku Adang tinggal di teluk Adang (Paser). Pemerintah adat Suku Lolo tinggal di muara Sungai Lolo (Paser). Pemerintah adat suku Kali tinggal di Long Kali (Paser). Pemerintah adat suku Tunan tinggal di Muara Sungai Tunan (Penajam). Pemerintah adat suku Balik tinggal disekitar teluk Balikpapan.
Pemerintah adat Suku Balik menjadi bagian wilayah dari kerajaan besar yang bernama Kutai Kartanegar. Sedangkan untuk kerajaan Suku Adang, Lolo, Kali dan Tunan menjadi bagian dari wilayah kerajaan Paser. Lambak laun kerajaan kecil mulai menghilang akibat banyaknya penduduk setempat yang berpindah ke pusat pemerintahan kerajaan atau menyingkir ke hulu pedalaman.
Banyak diantaranya mengalami kepunahan hingga menyimpan legenda yang selalu hidup dimasyarakat hingga saat ini. Sangat disayangkan belum ada catatan resmi yang lengkap tentang kisah dari kerajaan kecil yang dulu pernah berjaya.
Sejak mulai berdirinya kerajaan Paser, kawasan pemerintah Suku Adat Tunan dan Penajam menjadi bagian wilayah kerajaan. Tunan dalam catatan para raja-raja Paser lebih dikenal dengan nama Tanjung Jumlai. Begitu pentingnya wilayah yang diduduki oleh Suku Tunan maka dilokasi tersebut dibuatkan armada perang yang difungsikan untuk mengamankan bagian utara Kerajaan Paser.
Walaupun saat ini daerah Penajam, Nenang, Waru dan beberapa daerah masuk dalam wilayah administrasi Penajam Paser Utara tetapi dalam catatan sejarah Kerajaan Paser daerah-daerah tersebut berada di bawah kepemimpinan Kerajaan Paser. Telah disebutkan bahwa setiap anak sungai yang ada menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Paser memiliki pemimpin dari keluarga kerajaan yang ditugaskan untuk mengumpulkan pajak dimasing-masing wilayah.
Tinggalan-tinggalan budaya tersebut dapat dilihat dari makam, masjid yang saat ini hanya tersisa rangka bangunan, meriam dan bungker. (Adv)