SAMARINDA – Gempita PON XVII, menggema di stadion yang ada di ujung Simpang Pasir, Palaran 15 tahun lalu. Di sebuah stadion megah yang dikepung perbukitan. Stadion Utama Palaran ini, sempat menjadi kebanggaan rakyat Kaltim. Berbagai turnamen pernah terselenggara di sini.
Selain PON tahun 2008, berbagai kegiatan dihelat di sini. Stadion ini juga ditunjuk oleh PSSI menggelar babak final dan 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008. Stadion ini Juga sudah dipakai oleh Klub Putra Samarinda pada Putaran ke 2 Indonesia Super League 2014. Menjadi tuan rumah perhelatan Piala Gubernur Kaltim (PGK) II 2018, yang merupakan turnamen sebelum dimulainya Liga 1 2018 berlangsung pada tanggal 23 Februari – 3 Maret 2018.
Meski begitu, Stadion Utama Palaran, beberapa kali viral karena terbengkalai. Pemprov Kaltim pun beberapa kali menemui jalan buntu untuk mencari solusi masalah stadion utama ini. Salah satu alasan stadion ini terbengkalai adalah biaya perawatan yang cukup tinggi. Selain itu, posisi yang berada di pinggiran Samarinda, disebut yang membuat stadion ini jarang digunakan. Gubernur Kaltim 2018-2023 Isran Noor pun sempat mengemukakan pendapat untuk kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola stadion ini.
BacaJuga
Direnovasinya, Stadion Segiri pun membawa angin segar. Pasalnya, klub andalan warga Samarinda, melabuhkan pilihan untuk bermarkas di stadion ini. Walaupun, persiapan agar stadion ini layak dijadikan markas menelan biaya miliaran rupiah.
Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan Renovasi meliputi pemasangan lampu stadion minimal 1.200 watt dan kondisi lapangan yang sedikit menurun di beberapa sisi. Waktu pengerjaan diperkirakan sekitar satu bulan dengan estimasi anggaran sekitar Rp10 miliar.
“Tentu renovasi belum bisa semuanya, termasuk tribun utama dan seterusnya. Sementara ini dulu, yang penting Borneo FC bisa segera bermarkas kembali di Samarinda. Bisa main dalam waktu segera dan pemain, serta penonton aman,” tegas Akmal. (Bon/redaksi)