SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menyediakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
Apa saja kegunaannya? semua dijelaskan DPPKB melalui sosialisasi Elsimil, di Balaikota Samarinda Rabu (20/4/2022).
Elsimil merupakan alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil.
BacaJuga
Melalui aplikasi Elsimil, semua calon pengantin bila sudah mendekati hari H untuk ijab kabul pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan. Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi itu sendiri.
Aplikasi ini sekaligus merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
“Aplikasi ini memang relatif masih baru karena baru diluncurkan tahun 2021 lalu, jadi fungsinya untuk menskrining calon pengantin untuk bisa mendeteksi, apakah si calon pengantin ini sehat secara fisik dan mental sebelum melaksanakan pernikahan termasuk juga saat memasuki masa hamil,” kata Kepala Dinas DPPKB Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani.
Aplikasi ini sebenarnya telah diluncurkan pada tahun 2021 lalu, hanya saja sampai saat ini secara umum belum diketahui oleh masyarakat, terutama terkait penggunaannya.
Atas dasar itu, DPPKB Kota Samarinda melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan menghadirkan seluruh ketua lurah se-Kota Samarinda.
Melalui aplikasi tersebut juga dapat mencegah persoalan stunting ( kekurangan gizi) yang masih terjadi khususnya di Kota Samarinda.
DPPKB mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat khususnya kelompok remaja yang hendak melaksanakan pernikahan agar segera mendownload aplikasi tersebut melalui play store untuk selanjutnya melakukan pengecekan kondisi kesehatan.
Menurutnya, pengecekan kondisi kesehatan sebelum melaksanakan pernikahan sangat penting. Sabab dengan memastikan kondisi kesehatan yang baik, maka persoalan stunting di Kota Samarinda kedepannya dapat menurun.
“Jadi stunting yang sedang kita tangani sekarang ini diharapkan kedepannya jangan sampai ada lagi, makanya dari sekarang kita persiapkan sebelum dia (calon pengantin, red) melaksanakan pernikahan, kita lakukan skrining, kita cek kesehatannya,” terangnya.
Ayu menerangkan, jika dari skrining yang dilakukan ternyata kondisi kesehatan si calon pengantin mengalami gangguan, maka si calon pengantin akan dilakukan pendampingan khusus oleh petugas kesehatan yang ada.
Untuk itu, Ayu menyarankan agar calon pengantin melakukan pengecekan kesehatan tiga bulan sebelum melaksanakan pernikahan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki kondisi kesehatan.
“Misalnya calon pengantin laki-laki ternyata kurang darah, itu nanti akan dilakukan pendampingan seperti diberikan suplemen penambah darah. Sampai nanti kondisinya betul-betul sehat. Makanya skrining sangat dianjurkan tiga bulan sebelum dilakukan pernikahan,” terangnya.
“Saat ini ada 87 calon pengantin yang telah mendownload aplikasi tersebut, Sebenarnya ini telah berjalan, hanya saja kata ingin agar banyak yang menggunakan aplikasi tersebut, terutama setiap calon pengantin,” tambahnya. (Advertorial)